Universitas Airlangga Official Website

Dakwah UKMKI Bahas Kontribusi Pemuda dan Perjuangan Palestina

Syeikh Raed A. D. Ramahi didampingi Ustaz Indra menceritakan kondisi Palestina terkini

UNAIR NEWS – Untuk mengetahui kondisi Palestina saat ini, Departemen Syiar dan Kemakmuran Masjid UKMKI mengadakan Safari Dakwah Syeikh Palestina di Masjid Nuruzzaman Kampus Dharmawangsa-B UNAIR pada Minggu (2/4/2023). Syeikh Raed A. D. Ramahi sebagai Imam Masjid Al Huda di Kafru Aqab Kota Al Quds bertindak sebagai pemateri dengan oleh Ustaz Indra sebagai penerjemah. Dakwah kampus itu membahas kontribusi pemuda dan perjuangan Palestina.

Kontribusi Pemuda

Syeikh Raed dengan dibantu terjemahan dari Ustaz Indra memulai dakwahnya dengan harapan pemuda-pemudi bangsa Indonesia. Ia mengatakan bahwa maju mundurnya suatu peradaban tergantung dari pemuda-pemudinya.

“Harapan masyarakat untuk perkembangan suatu negeri itu dari pemuda pemudinya,” ucap Ustaz Indra menerjemahkan materi Syeikh Raed.

Nabi Muhammad SAW pun juga pernah ditolong oleh seorang pemuda. Beberapa di antaranya, seperti Ali bin Abi Thalib, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan lain-lain. Tidak hanya pada zaman Rasulullah saja, melainkan zaman sahabat pun pemuda-pemudi juga diperhatikan, salah satunya adalah Harun ar Rasyid.

Salah satu contoh pemuda yang sukses mengguncangkan dunia adalah Muhammad Al-Fatih. Ia memasuki pemerintahan ketika masih berusia 15 tahun dan mampu menaklukan Konstantinopel ketika masih berusia 21 tahun. Sebelum berhasil menaklukan Konstantinopel, hadis Rasulullah telah memberitahunya terlebih dahulu.

Kondisi Palestina

Gangguan yang terjadi di Palestina oleh Israel telah tercantum dalam Al-Qur’an selama dua kali. Pertama adalah zaman Rasulullah dan gangguan itu sudah selesai. Kedua adalah zaman sekarang dan semoga akan selesai juga.

“Dalam Al-Qur’an sudah sangat jelas bahwa akan datang masanya, yaitu Israel akan musnah, entah bagaimana caranya. Kami percaya kabar baik itu akan datang dari Allah SWT,” ucap Imam Masjid dari Palestina itu.

Meskipun Israel menggempur Palestina, tapi Palestina tidak pernah meninggalkan pendidikan. Banyak pemuda Palestina yang tertangkap dan masuk penjara. Namun, aktivitas yang mereka lakukan selama di penjara justru adalah menimba ilmu.

“Di dalam penjara, mereka belajar. Setelah dibebaskan, mereka memperoleh sertifikat/ijazah dan dihormati oleh masyarakat Palestina. Itu bukan sertifikat biasa, tetapi ijazah resmi dari salah satu universitas di Palestina. Di dalam penjara ada dosen, mereka belajar di sana,” jelasnya.

Begitu pula dengan anak-anak muda SMP-SMA dan guru yang terpenjara, mereka masih tetap melakukan kegiatan pembelajaran di dalam penjara. Ini membuat penjara menjadi ‘universitas’ atau ‘sekolah’. Mereka menjadi orang yang hebat setelah keluar penjara.

Syeikh Raed menjelaskan bahwa mahasiswa di Palestina membangun organisasi kecil. Mereka melihat strategi-strategi Israel penting di sana dan itulah cara mereka membangun negeri dan memperjuangkan Palestina.

Harapan Palestina untuk Indonesia

Syeikh Raed berharap besar kepada masyarakat Indonesia pada tiga hal ini. Pertama, jangan sampai kita lengah untuk menyebarkan informasi kezaliman yang dilakukan Israel. Kedua, ikut bantu menyebarkan informasi perjuangan saudara kita di Palestina. Ketiga, ikut berkontribusi dalam membantu Palestina, salah satunya melalui donasi.

“Indonesia hebat, Palestina hebat, tetapi hebatnya Palestina karena ada Indonesia. Jangan pernah meninggalkan Palestina selamanya,” tutup Syeikh Raed melalui perantara penerjemah. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh