Universitas Airlangga Official Website

Dari Lab ke Lapangan, FKH Dorong Transformasi Industri Peternakan

Booth FKH UNAIR dalam expo Indolivestock, Rabu (2/7/2025)
Booth FKH UNAIR dalam expo Indolivestock, Rabu (2/7/2025)

UNAIR NEWSFakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga turut ambil bagian dalam Expo Industri Peternakan pada Indolivestock 2025 yang diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama. Dalam gelaran itu, FKH UNAIR hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang menyoroti peran penting riset dan inovasi dalam mendukung hilirisasi sektor peternakan nasional.

Melalui stan interaktif, FKH memamerkan hasil riset, layanan laboratorium, hingga edukasi kesehatan hewan yang aplikatif untuk kemajuan industri ini. Acara berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (2–4/7/2025), di Grand City Convex, Surabaya. 

Keterlibatan FKH UNAIR menunjukkan kontribusi perguruan tinggi dalam menyambungkan temuan dari laboratorium ke kebutuhan lapangan. Hal ini sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri demi membangun sistem peternakan yang sehat, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan.

Mewakili FKH UNAIR, Prof Dr Mustofa Helmi Effendi DVM DTAPH, menyampaikan bahwa keterlibatan UNAIR dalam expo ini adalah bukti bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading. Tetapi juga terjun langsung melalui aksi riset yang berdampak pada masyarakat. “Inovasi yang kami tampilkan mencakup temuan baru di bidang kedokteran hewan, peternakan, dan farmasi. Kami ingin menunjukkan bahwa riset akademik bisa punya efek konkret dalam menyokong ketahanan protein hewani nasional,” ungkapnya.

Prof Dr Mustofa Helmi Effendi DVM DTAPH bersama pengunjung di booth FKH UNAIR (Foto: PKIP UNAIR)
Prof Dr Mustofa Helmi Effendi DVM DTAPH bersama pengunjung di booth FKH UNAIR (Foto: PKIP UNAIR)

Lebih lanjut, Prof Helmi menambahkan bahwa UNAIR mendorong peneliti untuk tidak berhenti di publikasi. Lebih jauh, ia menyebut UNAIR juga mengajak para peneliti menciptakan impact yang bisa dirasakan industri dan masyarakat. “Harapannya, publikasi ini tidak berhenti di jurnal. Kami ingin hasil riset menjadi rujukan internasional sekaligus solusi atas tantangan lokal mulai dari produksi ternak, pengendalian penyakit, hingga edukasi kesehatan hewan,” katanya.

Menurutnya, tantangan industri ternak saat ini tidak bisa terselesaikan sendiri. “Kita perlu kolaborasi dari hulu ke hilir. UNAIR siap bersinergi untuk menjawab tantangan global melalui riset dan aksi,” tegasnya.

Asisten Project Director PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli, menyebut expo ini sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung kemajuan industri peternakan. “Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-18 dengan lebih dari 300 peserta dari dalam dan luar negeri. Termasuk Cina, Taiwan, Denmark, dan beberapa negara Eropa. Kami juga melibatkan 40 kementerian, lembaga, dan asosiasi riset,” ujarnya.

Produk-produk FKH UNAIR yang dipamerkan dalam Indolivestock (Foto: PKIP UNAIR)
Produk-produk FKH UNAIR yang dipamerkan dalam Indolivestock (Foto: PKIP UNAIR)

Expo ini juga menghadirkan sesi sosialisasi program Susu, Daging, Telur, dan Ikan (SDTI) sebagai realisasi fokus tema pada isu gizi anak di Indonesia. “Kami percaya keberlanjutan bukan hanya wacana, tapi aksi nyata. SDTI adalah bentuk intervensi pangan strategis yang diharapkan berdampak langsung pada pemenuhan gizi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Ir Indyah Aryani MM mewakili Gubernur Jawa Timur, menyampaikan bahwa Jawa Timur sebagai lumbung ternak nasional menghadapi tantangan serius. “Kami terus berupaya menjawab isu impor, efisiensi produksi, serta penyakit hewan yang berpotensi mengganggu industri,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya forum ini sebagai ruang diskusi untuk menyusun solusi dari hulu ke hilir. “Jawa Timur berkomitmen menciptakan iklim usaha yang inklusif melalui digitalisasi dan dukungan ekspor. Harapannya, sinergi dari expo ini bisa memperkuat daya saing industri ternak Indonesia di tingkat global,” tegasnya.

Penulis: Samudra Luhur Pambudi

Editor: Yulia Rohmawati