Universitas Airlangga Official Website

Dari Menulis Puisi, Terus Menggali Sastra Indonesia hingga Raih Wisudawan Terbaik 

Regithabangin Pramundhita, Wisudawan Terbaik S1 Fakultas Ilmu Budaya (foto: PKIP UNAIR)

Jangan bermain-main dengan waktu, tapi manfaatkan waktumu semaksimal mungkin” 

UNAIR NEWS – Regithabangin Pramundhita atau sering disapa Githa menyelesaikan studi Bahasa dan Sastra Indonesia selama tiga tahun 11 bulan dengan IPK 3,93. Berawal dari kegemarannya menulis puisi hingga menerima predikat sebagai wisudawan terbaik UNAIR pada wisuda 244, merupakan kebanggaan tersendiri baginya. 

Githa mengungkapkan bahwa masuk prodi Bahasa dan Sastra Indonesia bukan merupakan kehendaknya. Meskipun di awal ia merasa tidak puas masuk ke prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR, namun seiring berjalannya waktu, tuhan memberikan petunjuk untuk mencintai prodi tersebut. 

Meskipun di awal merasa ragu, Githa mencoba mempelajari lebih luas tentang sastra Indonesia. Ketertarikan terhadap sastra Indonesia mulai muncul ketika mengikuti kelas pengantar kajian sastra. Lebih lanjut, menurutnya banyak hal menarik khususnya mengenai genre puisi yang begitu banyak. 

“Semenjak saya mengikuti diskusi dengan para sastrawan, saya menemukan banyak hal menarik yang tidak dituliskan dalam buku. Sastra Indonesia tidak hanya berbicara mengenai sastra saja, melainkan keilmuan lainnya seperti ekonomi, sosial, budaya, dan hukum, sehingga semakin meningkatkan ketertarikan saya dengan prodi ini,” tuturnya. 

Tantangan terberat Githa untuk menyelesaikan studinya yakni menyeimbangkan antara kedisiplinan dan ambisi. Banyak kesempatan saat kuliah, membuatnya sering berdiskusi dengan teman dekat dan orangtuanya. “Peran orang sekitar, menjadi salah satu faktor saya menyelesaikan studi tepat waktu. Saya juga mengutamakan ibadah, karena saya yakin bahwa pilihan tuhan adalah pilihan terbaik yang mutlak,” jelasnya. 

Saat pertama kali kuliah luring semenjak terjadi covid, Githa mulai aktif ikut kegiatan pengabdian masyarakat. Semenjak itu, ia mulai aktif mengikuti kegiatan non-akademik seperti BEM, Himpunan Mahasiswa, hingga kepanitiaan untuk membangun kepercayaan diri dalam berorganisasi. 

“Selain berorganisasi, saya juga berkesempatan untuk mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yakni MSIB Batch 5 di Jobhun Copywriter Camp. Saya banyak belajar mengenai copywriter serta persiapan dunia kerja setelah menyelesaikan perkuliahan,” ungkapnya.  

Menurutnya tidak ada cara khusus untuk membagi waktu, karena pendidikan merupakan prioritas utama sebagai mahasiswa. “Perkataan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan pedoman bagi saya ketika belajar yakni jika doaku terkabul, aku akan bahagia karena itu memanglah keinginanku. Tetapi apabila doaku tidak terkabul, aku akan lebih bahagia karena itu keinginan Tuhanku.

Penulis: Muhammad Akmal Syawal 

Editor: Ragil Kukuh Imanto