Universitas Airlangga Official Website

Delegasi FH Raih Berkas Terbaik pada Kompetisi Peradilan Semu Nasional

Foto bersama delegasi KPS FH UNAIR setelah meraih penghargaan dalam kompetisi peradilan semu (Foto: Dok. Narasumber)
Foto bersama delegasi KPS FH UNAIR setelah meraih penghargaan dalam kompetisi peradilan semu (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS –  Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih nominasi berkas terbaik dalam National Moot Court Competition (NMCC) Bulaksumur. Kompetisi ini diselenggarakan oleh FH Universitas Gadjah Mada pada Jumat (8/11/2024) hingga Senin (11/11/2024).

Perwakilan delegasi FH UNAIR, Juan Nathaniel Dolok Saribu atau yang akrab disapa Juan mengatakan bahwa kompetisi peradilan semu ini hanya terlaksana dua tahun sekali. Delegasi KPS FH UNAIR terdiri dari 15 peserta dan 2 official yang mengikuti selama rangkaian kompetisi. Ia menambahkan bahwa tema yang mereka usung yakni “Eksplorasi Hukum Perdata: Pengembangan Potensi Mahasiswa Fakultas Hukum dalam mewujudkan Keadilan di Indonesia”.

Juan menjelaskan bahwa mekanisme perlombaan bermula dari pemberkasan. Pengumpulan berkas berlangsung sejak 23-25 Agustus lalu. Selanjutnya delegasi mempersiapkan teknis dalam persidangan, mulai dari surat kuasa, surat gugatan, alat bukti dan lain sebagainya.

Penyerahan nominasi tim dengan berkas terbaik pada delegasi FH UNAIR (Foto: Dok. Narasumber)
Penyerahan nominasi tim dengan berkas terbaik pada delegasi FH UNAIR (Foto: Dok. Narasumber)

“Sebelum kami mempersiapkan segala berkas dalam persidangan, kami juga harus mengembangkan kasus posisi terlebih dahulu yang telah panitia buat. Tujuan dari pengembangan kasus posisi yaitu mencari isu hukum apa yang dapat diangkat dalam simulasi persidangan,” ungkapnya.

Ini adalah kali kedua delegasi FH UNAIR mengikuti kompetisi NMCC Bulaksumur. Bagi Juan, mengikuti NMCC dapat menambah pengetahuan di bidang hukum material dan formal. “Tentu melalui kompetisi, kami dapat mengetahui secara praktik persidangan. Sehingga teori dalam perkuliahan juga mampu kami terapkan,” tuturnya.

Juan mengatakan bahwa tantangan pada saat kompetisi berlangsung yakni ketelitian untuk berpikir pada saat persidangan berlangsung. Meskipun sebelumnya terdapat waktu persiapan kurang lebih lima bulan, namun waktu persiapan tersebut tergolong singkat.

“Tantangan terbesar kami yakni waktu persiapan yang singkat, Di samping itu, anggota delegasi berasal dari angkatan yang berbeda, sehingga kesibukan kuliahnya juga berbeda. Namun tantangan tersebut, mampu terselesaikan dengan ketekunan dan ketelitian, dan kami berhasil meraih nominasi berkas terbaik,” ucapnya.

Dengan prestasi tersebut, Juan berharap kepada seluruh mahasiswa UNAIR dapat turut meraih prestasi sepertinya. Sehingga dapat terus membesarkan nama almamater UNAIR. “Manfaatkan waktu semaksimal mungkin sebagai mahasiswa untuk terus berprestasi. Sehingga tidak hanya membanggakan orang tua, tetapi juga nama baik UNAIR,” pungkasnya.

Penulis: M. Akmal Syawal

Editor: Yulia Rohmawati