UNAIR NEWS – Masih memperingati Hari Kesehatan Jiwa, Mahasiswa Magister Keperawatan kelompok peminatan jiwa melakukan pengabdian masyarakat pada Minggu (13/10). Bertajuk ABG Jaman Now Anti Galau, Achmad Syamsudin selaku ketua pelaksana kegiatan, bersama teman-temannya, “Kelompok” M11, mempunyai misi membangun remaja yang sehat jiwa dan raga.
Acara di Taman Mundu itu bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Pacar Keling, Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Dr Hanik Endang Nihayati, S. Kep., Ns., M. Kes., pemerhati remaja Pacar Keling sekaligus Dosen FKP UNAIR.
”Hari ini sangat spesial, adik-adik akan dikasih motivasi oleh kakak-kakak magister serta bisa bertanya tentang masalah-masalah yang dialami,” tutur Hanik.
Sementara itu, Moh Jufriyanto, pemateri utama, membandingkan dua gambar. Yakni, antara gambar orang menangis dan orang yang tampak bahagia. Jufri kemudian bertanya kepada remaja di sana. Apa yang terjadi pada dua gambar itu.
Pertanyaan tersebut ditanggapi antusias oleh remaja dari berbagai sekolah itu. Tanggapan yang muncul pada orang menangis beragam. Ada yang menganggapnya ungkapan sedih, ada masalah, stres, depresi, sampai sebagai pelampiasan kesalahan yang dilakukan.
”Sebenarnya kesedihan yang berlarut-larutlah yang menjadi problem. Kalau ada masalah, kita harus mencari solusinya dan mengekspresikan dengan cara positif dan kreatif,” ucap Jufriyanto.
Respons orang terhadap hal tersebutlah yang menentukan orang itu sehat jiwa atau tidak. Jufriyanto menambahkan, orang yang sehat jiwa itu punya perasaan yang sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan atau masalah hidup. Bukan menghindari atau lari, tapi dihadapi dan diselesaikan.
Bukan hanya itu, sepanjang materi para remaja tersebut diterangkan kriteria orang sehat jiwa. Apa itu gangguan mental, gejala dan faktor yang mengakibatkan seseorang mengalami gangguan mental. Termasuk tips-tips bagaimana menjadi remaja anti galau.
Setelah materi tersampaikan, ada hal menarik yang telah dilakukan remaja dari hasil program di Puskesmas Pacarkeling itu. Para remaja tersebut telah menerbitkan buku bersama, berisi kumpulan karya yang mereka buat. Buku tersebut di-launching pada kegiatan hari itu.
Pada akhir, Hanik berharap, setelah materi disampaikan, para remaja harus menyebarkan apa yang mereka dapat. ”Adik-adik di sini harus semangat. Tidak boleh bermalas-malasan pada acara ini. Sebab, setelah di sekolah, ilmu ini harus disebarkan dan juga mengajak Lagi teman-teman untuk ikut kegiatan Posyandu Remaja,” tutur Hanik. (*)
Penulis: Hilmi Putra Pradana
Editor: Feri Fenoria