Universitas Airlangga Official Website

Departemen Fisika UNAIR Canangkan Dua Target Utama untuk Menata Pusat Riset

Suasana saat FGD di Hotel Santika Surabaya. (Foto : Istimewa)

UNAR NEWS – Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis hingga Sabtu (12-14/5/2022). FGD bertajuk Tata Kelola Pusat Riset Tingkat Fakultas itu dihadiri oleh sebanyak enam peserta daring dan 25 peserta luring dari UNAIR dan enam universitas dalam dan luar negeri.

FGD berlangsung secara hybrid dengan peserta luring melakukan diskusi di Hotel Santika Surabaya. Adapun yang hadir dalam FGD tersebut adalah perwakilan kelompok bidang keahlian di Departemen Fisika UNAIR, kolaborator riset dari Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS, Semarang), Institut Teknologi Sumatera (ITERA, Lampung), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Teknologi Malaysia (UTM), dan Osaka University (Jepang).

Dua pembicara utama pada FGD tersebut adalah Iman Harymawan SE MB PhD dari UNAIR dan Prof. Chin Kok Yong dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FST UNAIR Prof Dr Moh Yasin, MSi.

“Pusat riset di fakultas adalah ujung tombak riset. Riset itu interdisiplin, sehingga anggota pusat riset harus lintas departemen, meskipun secara organisasi berada di bawah departemen,” ungkapnya.

Prof Yasin memberikan apresiasi pada acara FGD yang diinisiasi oleh Pusat Riset Departemen Fisika Research Center for Quantum Engineering Design (RC-QED). Acara-acara seperti ini menunjukkan tingginya angka partisipasi civitas akademika di tingkat departemen untuk mendukung program-program fakultas.

Dua Target Utama

Ketua RC-QED Febdian Rusydi ST MScPhD mengungkapkan bahwa tajuk Tata Kelola Pusat Riset Tingkat Fakultas didasari oleh semangat membangun komunitas riset dari blok terkecil. Kualitas riset sebuah universitas ditentukan oleh kualitas komunitas-komunitas riset di dalamnya. Sedangkan kualitas sebuah komunitas riset ditentukan oleh blok riset terkecil, yaitu departemen.

“Ini seperti keluarga yang merupakan blok terkecil penyusun bangsa, pusat riset adalah blok terkecil dari komunitas riset universitas,” ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, sifat riset yang interdisiplin membuat blok riset terkecil di departemen tidak dapat dikelola di level departemen. Paling tidak, riset interdisiplin harus dikelola di level fakultas.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Fisika FST UNAIR Herri Trilaksana SSi MSi PhD  memaparkan proyeksi diri departemen tahun 2043 nanti. Departemen Fisika FST UNAIR menghadapi sejumlah tantangan baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Salah satunya adalah persaingan minat calon mahasiswa dengan departemen-departemen yang ada di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR.

Meskipun terakreditasi ASIIN, Departemen Fisika terus melanjutkan improvisasi diri untuk menjaga persaingan ini memberi keuntungan untuk UNAIR. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat Dr Herri mencanangkan dua target utama. Dr Herri menilai FGD ini harus berjalan rutin untuk mencapai kedua target tersebut.

“Pertama, kami ingin membuat Departemen Fisika masuk ranking QS by Subject. Kedua menyelesaikan proyek Solar Car sebagai payung riset bersama di Departemen Fisika,” ungkapnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor:  Binti Q Masruroh