Universitas Airlangga Official Website

Departemen Fisika UNAIR Kenalkan SMART MEDICAL DEVICES Berbasis IOT

Penyampaian Materi Pelatihan oleh Tim Dosen Departemen Fisika UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Prodi S1 Teknik Biomedis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UNAIR mengenalkan smart medical devices kepada siswa SMA di Kabupaten Trenggalek melalui pelatihan pembuatan sensor medis berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan literasi digital dalam aplikasinya di dunia medis dan juga dalam menunjang Sustainable Development Goals ke 4, yaitu Good health and Well-being.

Di era digitalisasi seperti saat ini, segala lini dihadapkan pada pergeseran moda teknologi yang tersedia guna untuk membantu segala aspek kehidupan yang ada. Pengenalan pengetahuan yang berkaitan dengan hal tersebut mulai dilakukan pada generasi muda, khususnya di pendidikan dasar. Prodi S1 Teknik Biomedis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga mengangkat topik Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan pembuatan sensor medis berbasis internet of things sebagai pengenalan smart medical devices bagi siswa SMA di Kabupaten Trenggalek.

PKM ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 September 2022 di SMAN 1 Kampak yang diikuti oleh siswa-siswa SMA 1 Kampak dan juga siswa SMA di sekitarnya. Dr. Riries Rulaningtyas, S.T., M.T. selaku ketua PKM ini menyampaikan bahwa kegiatan bertujuan untuk mengenalkan teknik biomedis kepada siswa SMA yang merupakan ilmu teknik yang tergolong baru di Indonesia dan juga menambah wawasan para siswa terkait literasi digital yang semakin berkembang saat ini.

Pengenalan smart medical devices dalam bentuk pelatihan menjadi cara yang ampuh untuk menarik minat siswa karena mereka tidak hanya mempelajari teorinya saja tetapi juga praktik langsung dengan menggunakan kit sederhana. Selama masa pandemi 2 tahun terakhir, kemampuan psikomotorik siswa benar-benar diuji karena harus belajar secara daring. Dengan adanya kegiatan pelatihan seperti pelatihan pembuatan sensor medis ini, kemampuan psikomotorik mereka akan semakin terasah. Selain itu, pengenalan smart medical devices ini juga memberi pengetahuan kepada para siswa bahwa pembuatan sensor medis sederhana bisa kita lakukan secara mandiri dan menyenangkan untuk dipelajari.

Proses pelatihan dimulai dengan pemberian materi mengenai elektronika dasar dan juga mikrokontroler yang disampaikan oleh Bapak Erwin Sutanto, S.T., M.Sc. dan juga Bapak Franky Chandra S. A., S.T., M.T. sebelum dilakukan pelatihan yang langsung menggunakan perangkat atau kit yang telah disediakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan materi berupa pengenalan internet of things dan juga smart medical devices oleh Bapak Winarno, S.Si., M.T. dan Ibu Dr. Riries Rulaningtyas, S.T., M.T. Termasuk juga pengenalan prodi S1 Teknik Biomedis yang berada di bawah Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Proses pelatihan pembuatan sensor medis dilakukan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 sampai 3 siswa SMA yang difasilitasi dengan 1 kumpulan perangkat percobaan,1 modul pelatihan, dan 1 laptop. Modul percobaan yang disiapkan ada 4 jenis percobaan, yaitu on-off LED, LED sequencial, Sensor maling, dan sensor detak langsung. Seluruh kelompok dipandu oleh 5 mahasiswa S1 Teknik Biomedis dan juga para dosen yang terlibat. Para siswa dipandu untuk membuat rangkaian dasar elektronika untuk menghidupkan dan mematikan Light Emitting Diode (LED) dengan menggunakan Internet of Things. Rangkaian elektronika yang dibuat terdiri dari mikrokontroler ESP32 yang sudah dilengkapi dengan modul IoT sehingga bisa dikontrol dari jarak jauh. IoT yang digunakan berbasis website. Ketika rangkaian sudah dibuat, siswa bisa melakukan pengunggahan kode program yang telah disediakan ke mikrokontroler ESP32 dengan melakukan setting jaringan WiFi yang digunakan di area tersebut. Setelah itu, siswa mendapatkan IP address yang digunakan untuk mengakses website yang telah disediakan untuk mengontrol kondisi LED antara nyala dan mati.

Pelatihan yang kedua yaitu sensor detak jantung berbasis IoT dengan menggunakan aplikasi Blynk. Berbeda dengan pelatihan LED yang telah disebutkan tadi, pelatihan yang kedua menggunakan IoT yang berbasis aplikasi android dan juga web browser. Pengenalan aplikasi IoT sederhana pada gawai yang dekat dengan para siswa diharapkan ampu meningkat minat mereka untuk lebih mengeksplor diri terkait literasi digital. Selain itu, tujuan pelatihan ini juga ingin mengenalkan pentingnya telemotoring atau e-Health yang dalam kondisi pandemi seperti dua tahun terakhir sangat dibutuhkan. Hal ini diimplementasikan untuk meminimalisir kontak yang terjadi antara pasien dengan para medis sehingga rantai persebaran virus dapat diputus.

Bapak H. Bahtiar Kholili, S.Pd. M.M.Pd. selaku kepala SMAN 1 Kampak mengucapkan terima kasih kepada tim PKM Departemen Fisika Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan kepada SMAN 1 Kampak sebagai tuan rumah PKM tahun ini dan beliau berharap besar bahwa kegiatan seperti ini bisa berjalan berkelanjutan karena manfaatnya besar bagi SMA, khususnya bagi para siswa.

Penulis: Alfian Pramudita Putra, S.T., M.Sc.