UNAIR NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Dharma Wanita Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar talkshow. Acara talkshow berlangsung pada Jumat (18/10/2024), di Ruang Chairil Anwar, Lt 2 FIB UNAIR. Hadir dalam talkshow, Dr Sri Widati SSos MSi atau yang biasa dipanggil Wiwid, ketua Airlangga Help Promotion Center (AHPC) UNAIR. Talkshow bertema “Kesehatan Mental Perempuan Hebat” tersebut merupakan bentuk kepedulian Dharma Wanita FIB UNAIR terhadap mental perempuan.
Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik
Kesehatan mental merupakan kondisi di mana individu memiliki kesejahteraan, menyadari potensi diri, dan kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi. Kesehatan mental tidak bisa terabaikan karena sama penting dengan kesehatan fisik. “Secara fisik, kesehatan memang sering kita perhatikan. Tetapi sehat mental dan sehat sosial juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” ujar Wiwid.

Lebih lanjut, Wiwid mengatakan bahwa stres dapat mengganggu pikiran, mengurangi konsentrasi, mempersulit pengambilan keputusan, dan menurunkan kualitas hidup. Stres yang berkepanjangan dan cara mengatasinya yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik fisik maupun mental.
“Stres yang berkepanjangan dan penanganan yang tidak tepat akan memengaruhi kesehatan mental. Jika tidak tertangani dengan segera, maka penyembuhannya semakin sulit dan penyakit mental tidak boleh diabaikan,” lanjut Wiwid.
Kenali Diri Sendiri
Kemudian, Wiwid juga menekankan bahwa terdapat banyak faktor yang memicu terjadinya stres. Setiap hal bisa menyebabkan stres jika hal tersebut diterima sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan bagi seseorang. Sebagai bentuk kepedulian terhadap penyakit mental, perlu kemampuan untuk mengenali diri sendiri dalam menangani stres.
“Perlunya mengetahui apa yang diri kita sukai sebagai bentuk pertolongan pertama di saat kita mulai merasa stres. Bisa dalam hal apa saja seperti kegiatan yang disukai dan makan makanan kesukaan,” ungkap Wiwid.
Pada akhir, Wiwid menambahkan, bersikap positif dan peduli terhadap diri sendiri dengan sesuatu yang disukai dapat menurunkan efek risiko dari stres. “Mengelola pikiran dan perasaan saat menghadapi masalah adalah hal penting yang harus terus terjaga,” imbuhnya.
Penulis: Yang Ramadia Nurya Syifa
Editor: Yulia Rohmawati