UNAIR NEWS – Merayakan hari jadi yang ke-57, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengadakan pembukaan Dies Natalis dan tasyakuran. Pembukaan Dies Natalis mengundang seluruh sivitas FEB Rabu (8/8), bertempat di Corner FEB.
Acara turut dihadiri Dekan FEB UNAIR Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak., dosen, karyawan, ikatan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE), serta mahasiswa FEB.
Turut hadir, Prof. Dr. Sri Maemunah Soeharto, SE, selaku dosen senior sekaligus dekan FEB tahun 1982-1985. Dalam kesempatan itu Prof Maemunah mengatakan bahwa selama 52 tahun mengabdi di FEB, banyak kemajuan yang terjadi. Meski begitu, lanjutnya, FEB tidak boleh puas dengan apa yang dicapai saat ini, melainkan harus terus berusaha untuk lebih baik lagi. Tentu, hal itu membutuhkan kerja sama semua elemen.
“Kini tantangan yang kita hadapi lebih besar. Saya selalu berdoa dan memberi semangat agar lebih baik lagi kedepan,” tambahnya.
Sementara itu, ketua IKAFE UNAIR, Drs. Ec. Haryanto Basoeni di hadapan para hadirin kembali mengingat masa lalu saat masih menjadi mahasiswa. Corner FEB tersebut merupakan tempat yang bersejarah, yang mana, menjadi tempat pengumuman lulus atau tidaknya mahasiswa.
“Banyak perubahan yang bisa kita rasakan saat ini. Semoga FEB di ulang tahun ke-57 ini menjadi tonggak untuk memulai menambah kemajuan. Kami dari alumni mulai merangkul FEB. Oleh karena itu saya harap alumni sering diajak untuk bekerjasama,” tambahnya.
Dekan FEB UNAIR Prof. Dian mengatakan, Kemenristek-Dikti memberi target UNAIR untuk bisa masuk peringkat 500 dunia pada tahun 2020. Oleh karenanya, rasa memiliki seluruh elemen sangat dibutuhkan.
“FEB saat ini sudah sangat bekerja keras untuk hal itu. Saya ucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah mendukung untuk menjaga almamater kita agar terus berprestasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Dian menuturkan bahwa kerjasama serta sinergi semua pihak termasuk alumni sangat diperlukan. Untuk mencapai visi tersebut, diharapkan semua pihak bersama berjalan berdampingan.
“Oleh karena itu, mengapa mulai tahun 2015 kita mengadakan tasyakuran dies natalis? Karena untuk membangun rasa memiliki semua pihak. Kita hari ini harus bersinergi, berjalan berdampingan untuk mencapai visi,” terangnya.
Saat ini, FEB sedang mengidentifikasi alumni yang bekerja di posisi yang cukup mumpuni. Juga, mengidentifikasi para akademik panelis untuk mendukung visi tersebut.
“Saya mengaturkan dirgahayu kepada semua dosen, mahasiswa, dan karyawan. Ini milik kita semua dan kita wajib untuk menjaganya,” tambahnya.
Dalam pembukaan Dies Natalis itu, juga terdapat pelepasan secara simbolis abdi desa yang akan melakukan pengabdian masyarakat di Desa Jipurapah, Jombang. Secara seremoni, dilakukan penyerahan bibit jeruk yang nanti akan ditanam di Desa Jipurapah.
Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan pembagian dorprise berhadiah lima paket umroh. Serta, ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh dekan. (*)
Penulis: M. Najib Rahman
Editor: Binti Q. Masruroh