Universitas Airlangga Official Website

Dinamika Ekspor dan Impor Indonesia, Tantangan dan Peluang

Ekspor dan impor (Foto: canva)

Indonesia, sebagai negara berkembang, aktif melakukan perdagangan luar negeri, baik dalam bentuk ekspor maupun impor. Perdagangan ini melibatkan negara-negara tetangga hingga negara-negara yang jauh di belahan bumi lainnya. Kegiatan ekspor merupakan aktivitas menjual barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah proses pembelian barang dari luar negeri. Kedua kegiatan ini penting untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi secara mandiri, sekaligus mengoptimalkan kelebihan sumber daya yang dimiliki.

Periode tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan dinamika menarik dalam aktivitas ekspor dan impor Indonesia, terutama karena berbagai tantangan global, seperti pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Berikut adalah analisis berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2020-2023 (berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia)
Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2020-2023 (berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia)

Berdasarkan diagram batang ekspor di atas (diagram 1), terdapat perbedaan yang mencolok dalam nilai ekspor sektor migas, nonmigas, dan total ekspor. Tahun 2020, nilai ekspor Indonesia merupakan yang terendah pada periode yang diamati. Pandemi COVID-19 yang melumpuhkan sebagian besar sektor ekonomi menyebabkan penurunan signifikan dalam produksi, khususnya sektor manufaktur, pertanian, dan perkebunan. Pada tahun ini, dominasi ekspor ada pada sektor nonmigas, yang mungkin mendapatkan pengaruh dari penurunan harga minyak dunia.

Tahun 2021, terjadi peningkatan nilai ekspor daripada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan awal dari proses pemulihan ekonomi pasca pandemi, di mana aktivitas produksi dan perdagangan mulai kembali berjalan.Tahun 2022, nilai ekspor mencapai puncaknya pada tahun ini. Momentum pemulihan ekonomi secara global, berbarengan dengan peningkatan harga komoditas, menjadi faktor utama yang mendorong ekspor, terutama dari sektor nonmigas.

Tahun 2023, meskipun terdapat sedikit penurunan daripada tahun 2022, nilai ekspor Indonesia tetap stabil dan cukup kuat. Hal ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk menjaga daya saing dalam perdagangan internasional. Nillai tersebut juga menunjukkan bahwa perekonomian di Indonesia mulai stabil.

Nilai impor Indonesia tahun 2020-2023 (berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia)
Nilai impor Indonesia tahun 2020-2023 (berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia)

Pada diagram batang impor, nilai impor Indonesia menunjukkan tren serupa dengan ekspor, mencerminkan dampak dari dinamika ekonomi global terhadap kebutuhan domestik. Tahun 2020, nilai impor Indonesia berada pada titik terendah akibat pandemi COVID-19

Gangguan rantai pasokan global, yang berbarengan dengan penurunan aktivitas ekonomi, menyebabkan penurunan kebutuhan impor, terutama barang modal dan bahan baku. Tahun 202, terjadi peningkatan signifikan dalam nilai impor. Pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung menyebabkan peningkatan aktivitas industri dan konsumsi domestik, sehingga permintaan impor meningkat.

Tahun 2022, nilai impor mencapai puncaknya, mencerminkan pemulihan penuh aktivitas ekonomi domestik. Kenaikan harga minyak dunia juga berkontribusi terhadap tingginya nilai impor, terutama pada sektor migas. Sementara itu, pada tahun 2023 nilai impor sedikit menurun daripada tahun sebelumnya. Hal ini akibat stabilisasi ekonomi baik di tingkat domestik maupun global, yang mengurangi kebutuhan impor secara berlebihan.

Periode 2020-2023 menunjukkan bahwa dinamika ekspor dan impor Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi global, terutama pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi setelahnya. Ekspor, terutama sektor nonmigas, menjadi andalan utama Indonesia, sementara impor menunjukkan peningkatan seiring dengan pemulihan aktivitas industri dan konsumsi domestik.

Pada tahun 2022, ekspor dan impor mencapai puncaknya, mencerminkan pemulihan penuh aktivitas ekonomi. Namun, pada tahun 2023, meski mengalami sedikit penurunan, baik ekspor maupun impor tetap berada pada level yang stabil, menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global. Peran strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya saing ekspor merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan.

Penulis: Kefas Chrisnanda, Mahasiswa FTMM UNAIR

Editor: Yulia Rohmawati