UNAIR NEWS – Direktur Pendidikan Universitas Airlangga, Profesor Sukardiman MS Apt menjadi narasumber dalam kajian Mozaik pada Jumat (29/3/2024). Kajian ini merupakan bentuk kolaborasi antara Suara Muslim Radio Network, bersama Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Didampingi oleh Prof Dr H Suparto Wijoyo SH MHum, selaku Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Prof Sukardiman membahas mengenai nilai-nilai bulan suci Ramadan dan implementasinya dalam pendidikan karakter bangsa.
“Bulan Ramadan adalah bulan spesial dengan target khusus, La allakum tattakun, yang berkenaan dengan tujuan pendidikan nasional. Nilai ini berkenaan dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu iman, taqwa, dan akhlak mulia yang terwujud dalam karakter bangsa,” terang Prof Suparto.
Ajarkan Kolaborasi dan Empati dalam Kurikulum Pendidikan
Menjalankan ibadah di Bulan Ramadan memiliki tujuan untuk menjadi insan yang bertaqwa. Prof Sukardiman menyatakan bahwa hal tersebut linear dengan tujuan pendidikan. Sebuah institusi pendidikan harus dapat membangun dan menyiapkan sarana prasarana agar siswa dapat mengembangkan kreativitas serta kompetensi diri yang didasarkan pada moral spiritual.
“Nantinya mahasiswa akan menjadi insan cendekia yang bertaqwa, serta memiliki kemampuan leadership yang rahmatan lil alamin,” harapnya.
Sebagai seorang Direktur Pendidikan di UNAIR, ia menerangkan bahwa tugasnya saat ini adalah melakukan sinkronisasi antara nilai moral spiritual dengan proses pendidikan. Hal itu dicapai dengan membentuk kurikulum yang mengajarkan pengantar kolaborasi keilmuan, sains data, dan pendidikan pemikiran kritis.
“Hal ini sesuai dengan komitmen pimpinan untuk menjadikan mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga spiritual dan sosial. Mahasiswa diajarkan untuk berkolaborasi (antar program studi) untuk menumbuhkan kreativitas berpikir kritis dan empati serta toleransi,” ungkap Prof Sukardiman.
Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa pengembangan karakter bangsa melalui pendidikan di UNAIR merupakan investasi di masa depan. Investasi itu searah dengan slogan UNAIR “Excellence with Morality”.
Manifestasi Kebersamaan dalam Keberagaman
Selain dikemas dalam pendidikan reguler, UNAIR menerapkan nuansa Ramadan yang kental dalam kegiatan diluar kelas. “Suasana Ramadan itu kita bangun dalam kajian-kajian lepas dhuhur dan ashar di masjid yang ada di kampus-kampus UNAIR. Di Rektorat pun, ada juga kajian yang based on sains tiap minggu. Yang terbaru kemarin, kajian mengenai indahnya Sidratul Muntaha dari pendekatan fisika kuantum,” jelasnya.
Di samping kajian rutin di masjid-masjid kampus, pimpinan UNAIR juga menyelenggarakan kegiatan berupa iftar atau buka bersama. Kegiatan itu melibatkan mahasiswa dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan mahasiswa Internasional dari program Amerta Airlangga Global Engagement (AGE), serta Airlangga Development Scholarship.
“Jadi mahasiswa ini punya kegiatan dalam bentuk expo dan iftar bersama. Ada mahasiswa luar jawa, anak PMM ada sekitar 341, dan mahasiswa internasional dari Mesir, Pakistan, Madagascar, negara-negara ASEAN juga.”
Penulis : Febriana Putri Nur Aziizah
Editor : Khefti Al Mawalia