UNAIR NEWS – Badan Semi Otonom (BSO) Forum Studi Bisnis (FSB) Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga mendapat undangan Business Law Community (BLC) Universitas Brawijaya (UB) untuk hadir dalam legal discuss yang bertajuk “A New Era of GNNT (Gerakan Nasional Non-Tunai) Supervision: Consistency, Challenges, Opportunities” pada Selasa (20/3). FSB dan BLC merupakan salah satu local chapter di regional 3 bersama BLC Universitas Surabaya (Ubaya) dalam naungan National Business Law Community (NBLC) yang diketuai oleh BLC Universitas Indonesia (UI).
Dalam legal discuss itu, narasumber yang dihadirkan adalah Dr. Reka Dewantara, S.H.,M.H (dosen UB) serta Rini Mustikaningsih (kepala tim sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, layanan, dan administrasi KPW BI Malang). Serta, diskusi tersebut diikuti oleh para mahasiswa, baik dari UB perwakilan undangan lainnya, maupun dari universitas di sekitar Malang.
“Ya, kami datang untuk menghormati undangan dari teman-teman UB. Selain itu, ini memang ranahnya hukum bisnis. Jadi, kami dari FSB yang memang konsennya di situ tentu sangat antusias,” tutur Direktur FSB Iqbal Zafran.
Iqbal menambahkan, undangan tersebut bukan yang kali pertama. Sebelumnya FSB diundang dalam legal discuss yang bertajuk ”Penegakan Hukum: Khususnya Penetapan Sanksi dan Penanganan Keberatan di Bidang Pasar Modal”. Selain itu, FSB sendiri pernah mengundang BLC UB.
“Setahu saya, ini undangan kedua sejak saya ikut FSB tahun lalu. Kami tidak hanya diundang, tapi juga pernah mengundang. Waktu acara legal discuss bersama OJK dan Bank Jatim, kami mengundang teman-teman dari regional 3. Jadi, undang-mengundang antar-BLC ini sudah menjadi kebiasaan,” ungkapnya.
Pemaparan pertama membahas GNNT program elektronifikasi. Di dalamnya, terdapat agenda peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran, pilar elektronifikasi, program elektronifikasi, dan tantangan dalam implementasi elektronifikasi.
Bahasan selanjutnya adalah gerbang pembayaran nasional. Yakni, yang mengulas seputar istilah dalam sistem pembayaran, alur transaksi pembayaran menggunakan kartu, serta pihak dalam gerbang permbayaran nasional.
“Tentu, kami sangat senang karena masih diundang. Jadi, silaturahminya masih tetap terjaga. Meski sudah berbeda kepengurusan, tradisinya masih sama. Kami juga berencana mengundang BLC UB dalam waktu dekat berkaitan dengan proker dari FSB sendiri,” imbuh mahasiswa angkatan 2015 tersebut. (*)
Penulis: Pradita Desyanti
Editor: Feri Fenoria