UNAIR NEWS – Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang terjadi pada wanita usia subur. PCOS memiliki bermacam gejala yang erat hubungannya dengan gaya hidup. Pada platform YouTube Dokter UNAIR TV FK UNAIR, dr Widyanugraha Sp OG SubSp FER, atau biasa disapa dr Wiwid memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai PCOS. Mulai dari diagnosis PCOS pencegahan hingga pengobatannya. Penjelasan tersebut ia paparkan dalam rangka memperingati hari PCOS sedunia, dengan topik “Makan Sembarangan Bisa Bikin PCOS?” pada Jumat (13/9/2024).
Menurut dr Wiwid, PCOS saat ini sudah banyak dikenal. Maka dari itu kewaspadaan terhadap PCOS juga harus meningkat, di mana pada populasi umum mencapai sekitar 8-13 persen. Hal tersebut belum termasuk dampak dari PCOS.
“Dampak yang paling sering itu infertilitas, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga psikologis. Sehingga butuh penanganan lebih mengenai hal itu. Bahkan dampak jangka panjang dari PCOS adalah keganasan endometrium, yang terpapar oleh estrogen dalam jangka panjang,” ujar dr Wiwid.
Kenali Diagnosis PCOS
Lebih lanjut, dr Wiwid mengungkapkan bahwa gaya hidup merupakan salah satu faktor utama dari PCOS. Pasalnya, di dalam gaya hidup terdapat pola makan yang berperan besar terhadap penyebab PCOS, terlebih mereka yang mengalami obesitas. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa PCOS ini masih memiliki banyak teori terkait penyebab dari PCOS. Bisa pada hiperandrogen, obesitas atau faktor genetik. Maka dari itu, yang bisa dilakukan adalah berfokus pada diagnosis menggunakan kriteria rotterdam.
“Gejala ovulasi yang biasanya terasa pada perempuan yang haidnya tidak teratur. Mulai dari siklusnya mundur sampai 38 hari, atau bahkan sampai tiga siklus tidak haid sama sekali. Kemudian gejala hiperandrogen biasanya terasa oleh wanita dengan keluhan kulit berminyak, dan sering berjerawat,” imbuh dr Wiwid.
Upaya Pencegahan
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi itu juga menjelaskan mengenai pencegahan atau diet PCOS. Antara lain adalah dengan olahraga ringan dan pengurangan berat badan. Pencegahan atau pengobatan awal dapat berawal dari menjaga pola makan, dan menyeimbangkan Body Mass Index (BMI). Ia juga memaparkan bahwa terdapat penelitian yang menjelaskan, bahwa mengurangi berat badan bisa berdampak pada pemulihan variabel-variabel PCOS. “Untuk menurunkan berat badan cukup 5-10 persen saja,” tuturnya.
“Kita tingkatkan kesadaran bagi wanita-wanita atau bagi pasangan-pasangan, tentang apa itu PCOS, serta dampak dan masalah yang besar. Mari kita sama-sama tingkatkan apa itu PCOS, dan apa yang harus kita lakukan untuk pencegahan serta pengobatan. Jangan sampai dampak jangka panjang dialami oleh para wanita atau para calon ibu,” tegas dr Wiwid pada akhir.
Penulis: Zahwa Najiba Putri Malika
Editor: Yulia Rohmawati