UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar acara edukasi kesehatan rutin melalui platform Dokter UNAIR TV. Kali ini bekerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Edisi terbaru yang berlangsung pada Jumat (8/11/2024) mengangkat topik Penanganan Awal pada Luka Bakar. Narasumber pada edisi ini adalah dr Ira Handriani SpBp RE(K), seorang dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik.
Dokter Ira menjelaskan bahwa luka bakar adalah cedera yang merusak jaringan tubuh. Terutama kulit, akibat paparan sumber panas, seperti api, bahan kimia, atau listrik. Tingkat keparahan luka bakar, menurut dr Ira, bisa kita tentukan dari kedalaman dan luasnya luka. “Untuk mengukur luas luka bakar, kita bisa menggunakan metode yang sederhana, yaitu berdasarkan ukuran telapak tangan, yang mewakili 1% dari tubuh, atau menggunakan rumus rule of nines,” jelasnya.
Dokter Ira juga menguraikan tingkat kedalaman luka bakar terbagi menjadi beberapa lapisan. Ia menjelaskan bahwa luka bakar paling ringan hanya mengenai epidermis atau lapisan kulit terluar. Sedangkan luka bakar yang parah bisa mencapai lapisan otot dan tulang. “Luka bakar yang ringan pada epidermis biasanya bisa kita tangani dengan krim pelembab. Namun, luka yang lebih dalam memerlukan penanganan lanjutan di fasilitas kesehatan,” ujar dr Ira.
Penanganan Pertama yang Tepat
Penanganan awal luka bakar menjadi bagian penting dalam diskusi ini. Dokter Ira menekankan langkah pertama, yaitu segera memutus kontak dengan sumber panas, lalu mendinginkan luka bakar. “Pendinginan pada tiga jam pertama sangat efektif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Caranya dengan mengalirkan air bersih atau steril pada luka selama 15-30 menit, dan perlu kita ingat agar airnya bersuhu ruangan, tidak terlalu panas atau dingin,” tuturnya
Namun, dr Ira mengingatkan jika luka bakar menyebabkan lepuhan atau kulit yang melepuh dengan cairan di dalamnya, sebaiknya segera mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Luka bakar yang sudah menyebabkan lepuhan sebaiknya tidak diobati sendiri di rumah karena ada risiko infeksi dan membutuhkan tindakan khusus di rumah sakit,” tegasnya.
Meminimalisir Bekas Luka
Mengakhiri sesi, dr Ira menyinggung tentang bekas luka yang kerap muncul akibat luka bakar. Ia menyebut, tidak semua luka bakar meninggalkan bekas, terutama jika luka hanya sampai pada lapisan dermis. “Apabila luka hanya sampai di lapisan dermis, biasanya dalam tujuh hari sudah kering, dan untuk superficial dermis mungkin sekitar dua minggu. Bekas luka yang dangkal ini sering kali bisa hilang seiring waktu,” jelasnya.
Namun, luka bakar dalam yang mencapai mid atau deep dermis berisiko meninggalkan bekas. “Ada beberapa cara untuk mengurangi bekas luka, seperti cangkok kulit atau penggunaan salep atau plester khusus untuk menghilangkan bekas luka atau keloid,” tambahnya.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Edwin Fatahuddin