UNAIR NEWS – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) berupaya untuk meningkatkan perekonomian desa melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Mereka melakukan digitalisasi dan analisis data untuk memperoleh strategi penjualan yang optimal.
Kelompok KKN BBK Desa Purwoharjo melakukan analisis runtun waktu dan market basket analysis. Mereka adalah Netri Alia Rahmi (FTMM), Muhammad Maula Irfani (FTMM), Rizky Akbar Raferi (FV), Muhammad Salman Hakim Hanafi (FIB), Angie Michelle Frelicia (FIB), Hana Vita Nurfaizah (FKp), Yekti Dwike Pramesti (FISIP), Herlyana Rizky Amelia (FISIP), Lintang Syahla Frilia (FTMM), dan Rr. Bradiva Dewi Syaidatinah (FV).
Digitalisasi dan Analisis Data
BUMDes Purwoharjo telah memiliki catatan penjualan yang cukup komprehensif. Namun, data penjualan tersebut tercatat secara manual di buku dan hanya berperan sebagai bukti transaksi ataupun arsip semata. Alia, salah satu anggota kelompok KKN BBK Desa Purwoharjo menyayangkan hal tersebut.
“Data itu penting, bisa digunakan untuk mengoptimasi penjualan BUMDes. Namun, kami perlu mendigitalisasikannya terlebih dahulu untuk memudahkan proses analisis,” ujarnya.
Bukan secara konvensional, Alia dan kawan-kawan melakukan digitalisasi data dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). AI mampu mendeteksi data melalui pemrosesan gambar dan mentransformasinya menjadi data digital yang tersimpan pada file berformat tertentu.
Melalui bantuan AI, proses digitalisasi data berlangsung secara efisien. Oleh karena itu, Alia dan kelompok dapat segera melanjutkan ke proses analisis data. Mereka melakukan analisis runtun waktu dan market basket analysis untuk memperoleh pola dan strategi penjualan yang ideal.

Diskusi dan Rekomendasi
Pada Senin (22/7/2024) kelompok KKN BBK Desa Purwoharjo melakukan diskusi bersama perangkat desa dan pengelola BUMDes. Bersama Irfani, Alia memaparkan proses dan temuan hasil analisis data.
“Pertama kami melakukan analisis runtun waktu. Perolehannya berupa pola penjualan yang memberi wawasan terkait strategi pengelolaan BUMDes, seperti perencanaan stok produk, strategi harga penjualan, dan sebagainya,” terang Alia terkait analisis data yang ia lakukan.
Sementara itu, Irfani melanjutkan dengan paparan hasil market basket analysis. Proses tersebut menganalisis produk-produk yang umumnya dibeli secara bersamaan oleh pelanggan. Hasilnya berupa rekomendasi paket produk yang dapat meningkatkan penjualan. Rekomendasi tersebut juga meliputi penataan posisi produk sehingga memudahkan pelanggan untuk menjangkau produk-produk tertentu yang sedang dibutuhkan secara bersamaan.
Perangkat desa dan pengelola BUMDes memberikan respon positif atas temuan dan rekomendasi tersebut. Bahkan, salah satu diantaranya termotivasi untuk menerapkan proses digitalisasi dan analisis data pada usaha yang tengah dikembangkan.
Kelompok KKN BBK Desa Purwoharjo berharap bahwa temuan dan rekomendasi yang mereka paparkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan BUMDes. Selain itu, mereka juga berharap agar pelaku usaha lain mampu menerapkan digitalisasi dan analisis data sederhana untuk mengoptimasi proses bisnis.
Penulis: Elsa Hertria Putri
Editor: Khefti Al Mawalia