UNAIR NEWS – Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), mengadakan kuliah tamu dengan tema “Pro Kontra Pemanfaatan Telehealth Dalam Meningkatkan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan” pada Kamis (15/12/2022). Dilaksanakan secara hybrid hadirkan pemateri I Nyoman Sutarsa MD MPH PhD FHEA senior lecturer in population Australian National University (ANU) Medical School.
Pada awalnya, Nyoman menjelaskan bahwa telehealth merupakan salah satu yang inovatif metode dalam perawatan kesehatan yang bertujuan untuk memantau kesehatan karena tidak memungkinkan pemeriksaan langsung dan konseling. Sebagian orang menganggap telemedicine sebagai bagian dari telehealth. Namun, perbedaan telemedicine dan telehealth adalah di mana layanan telehealth mengacu pada kumpulan pengetahuan, administrasi hingga aktivitas perawatan non-klinis yang lebih luas.
Dalam penjelasannya, telehealth berbeda dari telemedicine karena mengacu pada cakupan layanan kesehatan jarak jauh yang lebih luas daripada telemedicine. Secara khusus, telemedicine mengacu pada layanan klinis jarak jauh. Sementara itu telehealth dapat merujuk pada layanan non-klinis jarak jauh, khususnya untuk praktek selain layanan klinis. Misalnya seperti pelatihan, pertemuan administratif dan pendidikan kedokteran berkelanjutan.
“Sering kali telehealth dikatakan dengan pelayanan kesehatan padahala berbeda jadi yang dimaksud dengan telehealth adalah pemberian layanan kesehatan dari jarak jauh menggunakan teknologi,” ujar Nyoman.
Lebih lanjut dia memaparkan bahwa keterkaitan pandenmi dengan penggunaan telehealth menggunakan hal tersebut sangat dimudahkan mengingat pandemi covid-19 membuat seseorang secara langsung tidak bisa bertatap muka. Semua tahu bahwa pandemi covid-19 memberikan kita kesempatan untuk mempercepat perkembangan teknologi kesehatan digital.
“Di beberapa negara termasuk Indonesia, beberapa organisasi telah mengembangkan kesehatan digital seperti telehealth, telemedicine atau smart medicine. Jadi itulah mengapa menjadi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inovasi kesehatan digital,” jelasnya.
Selain itu, Nyoman membeberkan bahwa hasil studi pemanfaatan telehealth ini sudah efektif dan lebih maksimal dalam kesehatan. Saat ini, lanjutnya, telehealth berkontribusi pada peningkatan maternal pengetahuan terutama ketika terdapat karena pandemic Covid-19 tetapi perlu untuk mengembangkan strategi secara detail sehingga telehealth lebih efektif.
“Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait dengan penerapan digital health dan telehealth di Indonesia nanti seperti perlu internet stabil yang merata seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Langgeng Widodo
Editor: Nuri Hermawan