UNAIR NEWS – Dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menerjunkan mahasiswanya dalam program Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK). Salah satu lokasi penerjunan mahasiswa itu adalah Kabupaten Banyuwangi.
Sebanyak 440 mahasiswa UNAIR tiba di Banyuwangi, Selasa (2/7/2024) dan mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Penyambutan tersebut berlangsung di pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Hadir dalam penyambutan, Kepala Dinas Kominfo Banyuwangi Budi Santoso SSos MSi mewakili Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Ia memberikan apresiasi pada para mahasiswa dan universitas karena telah memilih Banyuwangi sebagai lokasi KKN-BBK.
“Kami mengapresiasi sebesar-besarnya bagi perguruan tinggi yang telah menetapkan Banyuwangi sebagai tempat KKN-BBK. Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Tentunya dengan menyesuaikan perkembangan masyarakat dan kebutuhan teknologi,” tuturnya.
Atasi Masalah
Budi mengajak mahasiswa KKN-BBK untuk menelurkan ide-ide dan solusi inovatif yang relevan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Banyuwangi. Pasalnya, meskipun tergolong cukup maju dan potensial, tetapi Banyuwangi masih belum bisa terlepas dari beberapa masalah. Seperti halnya kemiskinan, stunting, minimnya akses pendidikan, hingga perkembangan UMKM padat karya yang belum optimal.
“Banyuwangi memosisikan misi terkait pengurangan kemiskinan. Saya rasa semua sepakat jika daerah itu maju tapi masih ada kemiskinan, pasti itu juga akan berdampak bagi masyarakat. Jadi, apa yang kami sampaikan di komitmen awal yakni kami punya target mengurangi kemiskinan,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, Budi berharap, mahasiswa KKN-BBK dapat memberikan kontribusi terbaiknya. “Kami berharap, dari masalah-masalah tersebut, teman-teman semua sudah punya gambaran solusi untuk semakin memajukan Banyuwangi. Harapannya ada hal-hal konkret yang teman-teman tinggalkan di tempat KKN-BBK.,” pungkasnya.
Dorong Pembangunan
Dekan FIKKIA UNAIR Banyuwangi, Prof Dr Soetojo dr SpU(K) yang juga hadir dalam penyambutan menuturkan, program KKN-BBK ini menjadi salah satu bagian dari proses pembelajaran mahasiswa.
“KKN ini adalah bagian dari proses pembelajaran, di mana mahasiswa sudah belajar di masing-masing fakultas. Nah, itu bagaimana supaya pembelajaran tersebut bisa diserap secara langsung, tentunya melalui penerjunan ke lapangan ini,” tutur Prof Soetojo.
Lebih lanjut, Prof Soetojo mengungkapkan bahwa KKN-BBK ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk ikut ambil andil dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan di Banyuwangi. Terlebih, Banyuwangi merupakan salah satu daerah potensial yang masih memerlukan banyak sentuhan dari berbagai pihak.
“Banyuwangi adalah salah satu kabupaten paling bagus dan potensial di Jawa Timur. Dan dengan adanya FIKKIA UNAIR, tentu akan mendukung pembangunan di sini. Lewat KKN-BBK ini, kita bisa punya andil untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan tersebut,” imbuhnya.
Tidak lupa, Prof Soetojo menekankan pada mahasiswa KKN-BBK untuk terus menjaga nama baik almamater. Sesuai dengan moto universitas, excellence with morality. “Para mahasiswa harus menjaga nama baik UNAIR sesuai slogan dan moto, excellence with morality. Dan kemudian juga dari pemerintah setempat, mohon bimbingannya pada adik-adik kita semua,” tegasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati