Universitas Airlangga Official Website

Dosen dan Mahasiswa Battra Bagikan Pengalaman Terlibat Lokakarya Internasional

Maya Septriana SSi Apt MSi, dosen Battra UNAIR saat menyampaikan materi pada Kamis (3/8/2023). (Foto: Istimewa)
Maya Septriana SSi Apt MSi, dosen Battra UNAIR saat menyampaikan materi pada Kamis (3/8/2023). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dosen dan Mahasiswa Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja mengikuti kegiatan lokakarya internasional di Universiti Malaya, Kuala Lumpur pada Kamis (3/8/2023).

Lokakarya yang bertajuk Traditional Chinese Medicine (TCM) Workshop itu merupakan inisiasi dari Kong Zi Institut, University Malaya dan merupakan program kolaborasi dengan berbagai akademisi dan praktisi internasional. Pada lokakarya itu, turut hadir Dosen Fakultas Vokasi UNAIR, Maya Septriana SSi Apt MSi sebagai pemateri dari kalangan praktisi.

Kenalkan Teknik Akupresur

Dalam kesempatan itu, Maya menyampaikan materi tentang pelayanan kesehatan tradisional dengan metode akupresur. Akupresur merupakan salah satu jenis pengobatan asal Tiongkok dengan cara memijat titik-titik tertentu pada tubuh.

Di Indonesia, penggunaan akupresur bisa untuk menangani beberapa jenis penyakit, seperti pusing, konstipasi, hingga insomnia. Selain itu, akupresur juga dapat menjadi alternatif terapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina

“Penggunaan metode pengobatan dengan akupresur ini bisa untuk menangani common disease seperti pusing, konstipasi, insomnia, meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina. Untuk stamina misalnya, titik hegu ada di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk,” terang Maya.

Kendati pengaplikasiannya bisa kapan saja, tetapi terdapat kondisi khusus yang harus menjadi perhatian sebelum melakukan akupresur. Misalnya, kondisi sindrom penyakit yang akan ditangani. Kondisi tersebut nantinya akan menjadi penentu teknik yang akan digunakan, yaitu sedasi dan tonifikasi.

“Sebelum melakukan treatment penyakit kita harus tahu sindromnya terlebih dahulu. Kalau kondisi lemah maka digunakan tonifikasi (dikuatkan), kalau sedang berlebih atau ekses maka dilakukan sedasi,” imbuhnya.

Pengalaman Berharga

Lokakarya yang menghadirkan para ahli pengobat tradisional dunia itu juga turut melibatkan para mahasiswa dari berbagai universitas di Asia, termasuk UNAIR. Sejumlah mahasiswa Battra turut menghadiri langsung kegiatan tersebut, salah satunya adalah Maudy. Maudy mengaku memperoleh pengalaman berharga dalam lokakarya itu. Terlebih lagi, ia juga mendapatkan kesempatan berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli pengobat tradisional dari mancanegara.

“Kami bisa menimba ilmu baru dan menambah perspektif baru mengenai pengobatan tradisional. Kami juga bisa sharing tentang pengobatan tradisional di Indonesia seperti pijat tradisional, kerokan dan cara aplikasinya, serta bagaimana mengombinasikannya dengan traditional chinese medicine,” tutur Maudy.

Maudy berharap lokakarya itu dapat menjadi wadah untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman tentang praktik-praktik terkini dalam TCM. Selain itu, ia juga berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi peluang bagi mahasiswa Battra UNAIR dalam memperluas relasi dan jaringan kerja internasional di bidang pengobatan tradisional.

Sementara itu, Maya selaku praktisi sekaligus pendidik berharap, lokakarya itu dapat menjadi pembuka terselenggaranya program-program kolaborasi lainnya di masa mendatang. Dengan demikian, ide-ide inovatif di bidang pengobatan tradisional akan terus lahir dan dapat membantu menyelesaikan isu-isu kesehatan global.

“Besar harapan saya agar kerja sama ini menghasilkan ide-ide inovatif dan solusi untuk tantangan global, dan semoga workshop ini menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang berkelanjutan di masa depan,” pungkas Kepala Program Studi Battra UNAIR itu. (*)

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Binti Q. Masruroh