UNAIR NEWS – Pilkada menjadi sebuah wadah bagi masyarakat dalam memilih pemimpin kepada daerah masing-masing. Peran masyarakat dalam memilih pemimpin cukup penting khususnya bagi golongan masyarakat menengah. Dosen Ekonomi Islam Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Muhamad Nafik Hadi Ryandono SE M Si dan Dr Imron Mawardi SP M S memberikan pembahasan lebih lanjut terkait topik ini.
Kedua Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu memberikan pemaparan dalam kanal youtube “swara muslim tv” pada Sabtu (27/9/2024). Prof Nafik menyampaikan bahwa kelas menengah memiliki peran penting dalam pemilihan kepala daerah serentak.
Menurut Prof Nafik masyarakat menengah sangat penting karena mereka memiliki akses informasi yang baik. Dengan akses yang baik itu masyarakat menengah dapat menjadi penentu masa depan demokrasi dan ekonomi. ”Kelas menengah ini sebenarnya adalah penentu kemajuan negara baik secara sosial maupun secara ekonomi,” jelasnya.
Penurunan Jumlah Kelas Menengah
Prof Nafik juga menjelaskan bahwa jumlah masyarakat golongan menengah mengalami penurunan dari 57 juta menjadi 48 juta jiwa. Penurunan ini berpotensi mengurangi daya beli masyarakat, yang tentunya berdampak pada konsumsi barang dan jasa.
Guru Besar FEB UNAIR sekaligus ketua BPBRIN UNAIR itu menjelaskan bahwa kelas menengah memiliki tanggung jawab besar dalam memilih pemimpin yang akan berdampak pada kebijakan yang berlaku. “Harapannya kelas menengah mampu memilih secara rasional karena dalam pemilihan kepala daerah itu pasti yang bersifat emosional dan rasional ini selalu saling berkompetisi,” jelas Prof Nafik.
Kontribusi Kelas Menengah di Pilkada
Prof Nafik menjelaskan bahwa kelas menengah, yang berjumlah sekitar 100 juta orang, menjadi harapan untuk dapat memberikan kontribusinya secara aktif dalam pilkada serentak mendatang. “Kelas menengah ini bisa mempengaruhi siapa yang akan menjadi pemimpin yang bisa memberikan harapan,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa kelas menengah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pemilu dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Keberadaan kelas menengah yang kuat, tidak hanya akan meningkatkan kualitas pemilu, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik untuk Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Dr Imam Mawardi juga menambahkan bahwa apabila masalah penurunan jumlah kelas menengah ini tidak segera selesai, maka akan memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi. ”Jika tidak segera selesai, ini bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan PHK besar-besaran,” jelasnya.
Penulis : Ahmad Hanif Musthafa
Editor : Edwin Fatahuddin