UNAIR NEWS: Maret lalu, gempa bumi dengan kekuatan mencapai 6,5 SR terjadi dengan titik pusat gempa berada di laut dengan jarak 21 km dari ujung barat Pulau Bawean pada kedalaman 10 km. Menurut BMKG, gempa ini terpicu oleh aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Meskipun tidak berpotensi tsunami, gempa tersebut menimbulkan berbagai kerusakan infrastruktur dan trauma pada masyarakat di Pulau Bawean.
Dosen Departemen Gawat Darurat Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kontribusi itu terbukti melalui peningkatan kapasitas masyarakat berupa Pelatihan Basic Life Support kepada Masyarakat Bawean dalam menghadapi bencana. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Provinsi jawa Timur, Sabtu (26/10/2024).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menyasar berbagai elemen masyarakat di Pulau Bawean. Sebanyak 65 orang dari dua kecamatan yang ada di Pulau Bawean menghadiri kegiatan tersebut hingga akhir. Kegiatan tersebut berawal dengan penyampaian materi basic life support oleh Dr. Sriyono SKep Ns MKep SpKep MB. Setelah penyampaian materi, dilakukan praktik basic life support yang difasilitatori oleh Siswanto Agung Wijaya SKep Ns MMB dan Hakim Zulkarnain SKep Ns MSN dari HIPGABI JATIM.
“Peningkatan kapasitas masyarakat sangat penting untuk kesiapsiagaan bencana, terutama di daerah-daerah yang rentan bencana. Melalui upaya ini, kita berharap masyarakat mampu memiliki resiliensi yang baik, sehingga mereka dapat beradaptasi, merespon, dan pulih dengan cepat dari dampak bencana. Dengan begitu, risiko kerugian dapat terminimalisir, dan keselamatan masyarakat lebih terjamin.” ujar Sriyono, selaku ketua pengabdian.
Penulis : Muhammad Nurriyanto