Universitas Airlangga Official Website

Dosen Psikologi UNAIR Bagikan Cara Mengasuh Anak pada Orang Tua

Rudi Cahyono MPsi psikolog saat menjelaskan materi seminar. (Sumber: Pribadi)
Rudi Cahyono MPsi psikolog saat menjelaskan materi seminar. (Sumber: Pribadi)

UNAIR NEWS – Belakangan ini, banyak kasus anak melakukan tindakan tidak bermoral, seperti perundungan, penyimpangan seksual, hingga pembunuhan. Untuk mengetahui mengapa banyak kasus seperti itu terjadi, LMI (Lembaga Manajemen Infaq) bersama Fakultas Psikologi UNAIR mengadakan Seminar Anak Nasional LMI dengan topik Darurat Moral Anak; Tanggung Jawab Siapa?. Seminar itu membahas cara mengasuh anak sesuai dengan usia.

Perkembangan Moral dan Kognitif Anak

Rudi Cahyono MPsi Psikolog dosen Psikologi UNAIR mengatakan bahwa para orang tua perlu mengetahui dua teori perkembangan anak. Pertama, perkembangan moral yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu pre-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.

Pada tingkat pre-konvensional, anak usia 6-10 tahun berorientasi pada hukuman, ketaatan, dan instrumental. Pada tingkat konvensional, anak usia 10-15 tahun berorientasi pada aspek sosial. Adapun tingkat pasca-konvensional, anak usia 15 tahun ke atas berorientasi pada aspek kontrak sosial dan prinsip etis universal.

Gak semua usia atau jenjang anak bisa menerima cara yang sama dalam belajar moral atau dalam membentuk dirinya secara moral, beda-beda,” tambah Rudi dalam seminar pada Sabtu (19/8/2023).

Selanjutnya, seorang psikolog itu juga menjelaskan perkembangan kognitif anak yang terdiri dari empat tingkatan. Keempat tingkatan itu meliputi sensorimotor (0-2 tahun), preoperational (2-7 tahun), concrete operational (7-12 tahun), dan formal operational (12 sampai dewasa). Concrete operational atau masa remajamenjadi tingkatan penting.

“Kalau ada orang tua yang ngasih tahu, kesannya di telinga anak-anak itu ngomel karena masuk usia remaja. Yang lebih berarti bagi mereka siapa? Peers atau teman. Inilah yang kemudian banyak perilaku berisiko di usia sekian,” tambahnya.

Prinsip Parental

Dalam mengasuh anak, Rudi menyampaikan agar orang tua memiliki prinsip parental efficacy. Dalam hal ini, orang tua harus dapat memahami anak, menjadikan anak sebagai pusat perubahan, dan menumbuhkan antusiasme dan kepedulian.

Rudi menambahkan adanya prinsip parental vision, yaitu visi untuk membangun karakter anak. Dalam prinsip ini, orang tua dapat menumbuhkan aspek agama, moral, dan akhlak pada anak. Orang tua juga harus mulai mengenali minat dan bakatnya. Terakhir, manajemen relasi anak dengan mengenali lingkungan sekitar.

“Dengan menggabungkan kedua ini (parental efficacy dan vision, Red.), nanti kita akan menjadi orang tua yang lebih bijaksana,” singkatnya.

Anak dan Media

Untuk mengontrol anak dalam penggunaan internet, orang tua perlu melakukan tiga hal. Pertama adalah pembatasan waktu dan durasi terhadap penggunaan gadget. Kedua adalah orang tua mendampingi anak selama menggunakan gadget. Ketiga adalah orang tua memberikan misi pada anak sesuai minat dan bakatnya.

“Tiga hal ini kalau dilakukan secara bersama-sama, anak akan jauh lebih baik dalam pemanfaatan media,” tambah dosen UNAIR ini.

Untuk melakukan tiga hal tersebut, orang tua perlu melek media dan internet serta menggunakan internet dengan adik bimbingan di dunia maya. Selain itu, orang tua perlu mengajar anaknya agar dapat memanfaatkan media sosial pada tujuan positif.

“Mengajak dan menyajikan konten positif serta mendorongnya agar berprestasi di konten positif,” tambahnya. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh