Universitas Airlangga Official Website

Dosen SIKIA UNAIR Ajak Peternak Kambing Banyuwangi Membuat Pakan Komplit

Pembuatan Complete feed (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Tim dosen Program Studi Kedokteran Hewan SIKIA Universitas Airlangga (UNAIR) mengajak peternak di Banyuwangi optimalkan produktivitas kambing dengan memperhatikan pakan. Saat ini di Banyuwangi, kambing menjadi salah satu sektor peternakan yang memiliki banyak peminat.

Bertempat di Desa Kaliploso, Banyuwangi pada 19–20 Juli 2022, pengabdian masyarakat (pengmas) itu bertajuk Optimalisasi Peningkatan Produktivitas Peternakan Kambing yang Berkelanjutan Melalui Teknologi Introduksi Pakan Komplit (complete feed).

Tim SIKIA terdiri atas drh Amung Logam Saputro MSi sebagai ketua; drh Ragil Angga Prastya MSi, anggota; serta drh. Bodhi Agustono M.Vet sebagai narasumber. Hadir sebagai peserta dalam kegiatan itu adalah anggota Kelompok Peternak Banyuwangi Goat Breeder. Termasuk hadir kepala dan perangkat Desa Kaliploso Banyuwangi dan dokter hewan setempat.

Pembuatan Pakan

Pengmas tersebut mewadahi pemberian materi dan workshop pembuatan pakan complete feed. Dalam kesempatan itu, drh Bodhi Agustono MVet menyampaikan materi mekanisme pembuatan pakan complete feed dan konsentrat serta jenis bahan pakan. Termasuk tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) yang saat ini menjadi isu di kalangan peternak.

“Kita bisa memodifikasi bahan pakan agar lebih efektif dan efisien pemberiannya dengan melakukan pengolahan. Di antaranya, bahan pakan tersebut kita olah menjadi konsentrat dan complete feed yang manfaatnya akan lebih maksimal kepada ternak,” ujar Dosen Ilmu Peternakan Prodi Kedokteran Hewan SIKIA UNAIR Banyuwangi tersebut.

Selain pemberian materi, peserta berlatih cara pembuatan pakan complete feed secara mendasar. Dokter Bodhi dan tim pengmas mempraktikan pembagian jenis-jenis pakan, perhitungan formulasi, mixing pakan, sampai dengan pengemasan.

Complete Feed Pengabdian Masyarakat SIKIA UNAIR, BANYUWANGI GOAT BREEDER, dan DESA KALIPLOSO (Sumber Panitia)

Guna keberlanjutan program pengmas itu, tim melaksanakan workshop selama dua hari. Dengan begitu, peternak akan dapat berlatih secara lebih maksimal dan detail cara pembuatan pakan konsentrat dan complete feed.

“Peternak harus tahu terlebih dahulu, mana bahan pakan yang merupakan sumber energi, sumber protein, atau serat kasar. Sehingga nanti kita menentukan formulasinya berdasar bahan-bahan pakan yang sudah tersedia tersebut,” lanjut drh Bodhi Agustono.

Tim berharap pengmas itu dapat membantu meningkatkan sektor peternakan di Banyuwangi. Terutama kelompok ternak Banyuwangi Goat Breeder. Dengan begitu, kesejahteraan peternak juga meningkat.

Penulis: azhar burhanuddin

Editor: Feri Fenoria