Universitas Airlangga Official Website

Dosen UNAIR Ciptakan Lintasan Jalan Edukatif untuk Dukung Lansia Bergerak Aktif

Ilustrasi: Alodokter

UNAIR NEWSUniversitas Airlangga (UNAIR) tak henti-hentinya melahirkan insan inovatif. Salah satunya ialah Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR, Farapti, dr MGizi. Lewat penelitian dan pengabdian masyarakat yang ia lakukan, ia berhasil menciptakan sebuah inovasi berupa lintasan jalan edukatif untuk mendukung lansia (lanjut usia) bergerak aktif.

Konsep Lintasan

Farapti menjelaskan, inovasi yang ia cetuskan merupakan suatu alat atau media lintasan jalan dengan aspek edukatif di dalamnya. Tujuannya, untuk membantu lansia tetap bergerak secara aktif.

Lintasan itu, lanjutnya, memiliki komponen-komponen yang interaktif dan terintegrasi untuk melatih kemampuan otot lansia. Lintasan jalan itu tersaji dalam bentuk spanduk yang berisikan pesan-pesan kesehatan di sepanjang lintasan. Tidak hanya itu, lintasan jalan itu juga memiliki desain yang sesuai dengan pola-pola gerakan yang dapat meningkatkan kelincahan, kecepatan, dan keseimbangan tubuh lansia.

“Lintasan ini akan memberikan suatu aktivitas bagi lansia agar tetap bisa bergerak aktif. Selain itu, dalam lintasan jalan ini juga terdapat pesan-pesan kesehatan, sehingga manfaatnya nanti akan double, yaitu untuk melatih otot sekaligus meningkatkan daya ingat lansia,” ucapnya pada UNAIR NEWS, Rabu (19/4/2023).

Tercetusnya inovasi itu dilatarbelakangi oleh keprihatinan Farapti terhadap kondisi lansia yang rentan mengalami penurunan kondisi kesehatan. Ia menilai bahwa lansia perlu mendapatkan rangsangan untuk melakukan aktivitas fisik serta memperoleh informasi pengetahuan dasar tentang kesehatan.

“Mengapa kita memberikan sisi edukasi? Karena ini untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang kesehatan. Biasanya kan, penyuluhan kesehatan itu melalui ceramah. Tetapi kita melihat bahwa metode itu kurang efektif, mengingat kondisi pendengaran dan penglihatan lansia yang cenderung menurun serta sulit untuk berkonsentrasi,” jelasnya.

Perjalanan Penelitian

Penelitian dengan sasaran lansia itu bermula sejak tahun 2019 dan terus berlanjut hingga sekarang. Saat itu, ia menjalankan penelitian sekaligus pengabdian masyarakat pada salah satu panti jompo di Surabaya.

Dosen Departemen Gizi FKM UNAIR, Farapti dr M Gizi (Foto: Dokumentasi Pribadi)

“Hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini disampaikan dalam bentuk edukasi, konseling, sekaligus pemeriksaan kesehatan,” tutur Farapti.

Kemudian, pada tahun 2020, penelitian dan pengabdian masyarakat itu sempat terkendala akibat pandemi Covid-19. Kendala yang ia hadapi berupa pembatasan kegiatan serta penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, peralihan kegiatan dari offline menjadi online juga kurang bisa dipraktikkan pada subjek lansia. Mengingat, kondisi lansia tersebut sebagian besar kurang familiar dengan teknologi dan perlu pendekatan spesifik secara langsung.

“Saat pandemi sempat terkendala, karena masa pandemi kan hampir semua kegiatan beralih ke online. Nah, satu tantangannya adalah saat kita tidak bisa mengimplementasikan kegiatan online pada mereka. Apalagi mereka mayoritas berasal dari lansia yang telantar dan tidak mampu, jadi tidak memiliki medianya,” terangnya.

Kendati demikian, ia mampu mengatasi kendala tersebut dan tetap berhasil melanjutkan penelitian hingga sekarang. Bahkan, penelitian yang kini terdaftar dalam hak paten itu mendapat dukungan berupa pendanaan dari berbagai pihak, baik itu dari internal UNAIR maupun Kemendikbud Ristek-Dikti.

Ke depan, Farapti berencana untuk melakukan hilirisasi dan menyebarluaskan inovasi yang ia ciptakan itu dengan dukungan serta bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. Dengan demikian, ia berharap inovasinya dapat berguna dan memberikan manfaat secara luas bagi masyarakat.

“Semoga ke depan kita juga bisa mengaplikasikan inovasi ini secara lebih masif, pada subjek lain dan variasi umur yang lebih luas,” tutupnya.

Penulis: Yulia Rohmawati

Editor: Binti Q. Masruroh