Universitas Airlangga Official Website

Dosen Gagas Sistem Monitoring Ruangan Perawatan Covid-19

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 telah merenggut banyak jiwa. Termasuk, ribuan tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang langsung dalam penanganan pandemi di Indonesia. Kesedihan itu juga turut Dr Yulis Setiya Dewi SKep Ns MNg rasakan. Ia merupakan dosen Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) yang turut kehilangan teman-teman perawat serta nakes.

Salah satu lokasi yang rentan menjadi media penularan virus Covid-19 terhadap nakes adalah ruang perawatan. Sehingga, untuk menekan transmisi virus, butuh sistem terintegrasi antara proses perawatan dan monitoring sanitasi ruangan.

“Pada era yang sudah serba canggih sudah seharusnya monitoring fasilitas kesehatan (faskes) menjadi tempat perawatan pasien dan nakes bertugas dilaksanakan secara realtime,” ungkap Dr Yulis.

Sistem Monitoring Basis IoT

Berdasarkan latar belakang tersebut, ia dan tim melakukan penelitian hingga menghasilkan sebuah sistem dan perangkat yang mampu memonitor ruang perawatan. Sistem dengan nama Simoura (sistem monitoring ruangan dan udara) menyajikan hasil pintar dalam pengukuran temperatur dan kelembaban ruangan, kadar karbondioksida, jumlah partikel nitrogen dioksida, gas ammonia, dan suhu tubuh melalui deteksi sensor.

Uniknya, historis pengukuran juga dapat disimpan melalui integrasi sistem Internet of Things (IoT) yaitu Cloud. Sehingga, perangkat ini dapat sekaligus mengukur, menampilkan hasil monitoring, serta menyimpan data melalui server.

“Sistem monitoringnya real-time dan pihak-pihak yang memiliki akses melalui gadget dapat melihat,” tambahnya.

Peroleh HKI

Pada tahun 2022, invensi tersebut didaftarkan sebagai Paten Sederhana di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI). Lebih lanjut, Dr Yulis mempersembahkan hasil penelitian kepada sumber inspirasi penelitian. Yakni seluruh pihak yang telah menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.

Penelitian dan pembuatan Simoura sendiri mendapatkan apresiasi dan dukungan positif dari tim Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) Jawa Timur.

“Harapan saya semoga sistem ini bermanfaat dan berkontribusi positif terhadap siapa saja yang menggunakannya,” sebut Dr Yulis. (*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Binti Q. Masruroh