UNAIR NEWS – Sebanyak 20 tenaga pendidik Universitas Airlangga di Gresik dan Lamongan (eks Akademi Keperawatan Gresik dan Lamongan) mengikuti program lokakarya yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Pembelajaran dan Sertifikasi (PIPS) UNAIR.
Lokakarya yang bakal berlangsung selama sebulan itu bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogik bagi tenaga pengajar UNAIR di Gresik dan Lamongan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui Lokakarya Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), Lokakarya Applied Approach (AA), dan Materi ke-UNAIR-an.
Mengenai hal itu, Ketua PIPS UNAIR Yuni Sari Amalia, S.S., MA., Ph.D., menyatakan bahwa selain menjadi wadah untuk standardisasi kompetensi tenaga pengajar UNAIR Gresik dan Lamongan yang sebelumnya merupakan akper, hal tersebut juga menjadi salah satu media untuk memberikan wawasan ke-UNAIR-an yang matang.
“Mereka (dosen eks Akper, Red) kan sudah berganti baju menjadi bagian UNAIR. Jadi, bukan hanya fisik, tapi secara mental dan filosoofis mereka juga harus memiliki visi serta misi UNAIR,” tegas Yuni saat dijumpai UNAIR News di ruang kerjanya.
Selanjutnya, dengan kegiatan seperti itu, Dosen Sastra Inggris UNAIR tersebut juga berharap tidak lagi ada lagi istilah Akper Gresik dan Lamongan, melainkan sebuah kesatuan dengan UNAIR. Bagi dia, membawa dan membangun sebuah lembaga pendidikan diperlukan kesatuan visi dan misi.
“Karena itu, persamaan persepsi tersebut sangat penting. Terlebih dalam sebuah institusi besar seperti UNAIR ini,” imbuhnya.
Bukan hanya wawasan ke-UNAIR-an, AA, dan PEKERTI, 20 tenaga pengajar yang hadir akan dibekali tentang wawasan kurikulum dan penjaminan mutu yang sesuai dengan standar di UNAIR. Bukan hanya itu, pada akhir, Yuni menyatakan bahwa ke depan program E-Learning juga akan diberikan kepada dosen.
”Jadi, ini memang menjadi sebuah program berkala yang terus kami lakukan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Nuri Hermawan
Editor: Feri Fenoria