UNAIR NEWS – Prestasi membanggakan tingkat internasional kembali sivitas akademika Universitas Airlangga (UNAIR) raih. Ia adalah Yessy Rahmawati SE MEc, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR. Yessy berhasil meraih penghargaan sebagai Young Researcher Award dalam kegiatan World Renewable Congress 2023 di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia.
Kepada UNAIR NEWS (20/7/2023), Yessy menyampaikan kesyukuran dan kebahagiaannya ketika mendapatkan anugerah tersebut. Ia menjelaskan bahwa World Renewable Congress 2023 merupakan kegiatan konferensi dunia yang mengangkat tema energi terbarukan. Namun, tidak seperti konferensi pada umumnya, kegiatan ini hanya diikuti oleh stakeholder yang diundang.
“Sebenarnya saya mendapatkan undangan dari kolega di UiTM Malaysia. Saya apply abstrak, dan saat itu tidak ada ekspektasi apapun, Alhamdulillah keterima,” ungkapnya.
Dosen FEB UNAIR itu juga menjelaskan bahwa penghargaan tersebut ia dapat dari para peneliti muda yang berfokus pada energi terbarukan dan memiliki rekam jejak yang bagus. Yessy bersyukur, dengan latar belakangnya sebagai peneliti bidang ekonomi, ia juga mampu untuk membahas sektor lain.
Hubungkan Ekonomi dengan Energi Terbarukan
Dalam kegiatan tersebut, Yessy membawakan presentasi berjudul The Impact of Natural Disaster on Renewable Energy : The Rule of Foreign Direct Investment and Infrastructure. Dari sana, ia membahas tentang apa yang perlu pemerintah lakukan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan ketika terjadi bencana alam.
“Apakah mereka harus membuka negara dengan me-attract more FDA atau membenarkan infrastruktur dulu. berdasarkan penelitian saya, menunjukan kalau di semua negara itu seharusnya tidak langsung membuka negara untuk FDA,” ungkap pengajar Prodi Ekonomi Pembangunan tersebut.
Jelasnya, memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu perlu dilakukan. Hal tersebut akan meningkatkan konsumsi energi terbarukan sekitar 18 persen setiap tahunnya. Tentunya dari langkah itu akan mengurangi konsumsi energi konvensional yang menghasilkan banyak limbah merugikan.
“Di dalam paper saya itu tidak menyangkutkan masalah political stability atau stabilitas politik, tetapi di sini saya meng-highlight bahwa political will dari pemerintah itu perlu. Dan itu telah political stability tentukan,” tambahnya.
Berikan Manfaat Besar untuk Masyarakat
Kedepan, ia berharap penghargaan ini mampu meningkatkan kapasitasnya dalam beragam aspek, utamanya sebagai peneliti. Dengan fokusnya pada bidang environmental economic, ia menyadari tidak mampu berdiri sendiri, harus banyak stakeholder yang bekerja bersama. Tentunya, semakin luas ilmu yang dimiliki, maka semakin besar pula dampak yang dihasilkan untuk masyarakat.
“Ketika kalian bermimpi untuk sesuatu, pasti punya jalan untuk meng-achieve itu. Walaupun menurut kalian itu tidak mungkin, mimpi apapun itu,” pesannya. (*)
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan
Baca Juga: Ekonom UNAIR Sebut Kebijakan PPPK Part Time Belum Bisa Tekan Anggaran