UNAIR NEWS – Kegiatan pengabdian masyarakat adalah salah satu dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kali inu, tim dosen dari DIV Manajemen Perkantoran Digital, Departemen Bisnis Fakultas Vokasi UNAIR melakukan pengabdian masyarakat di Desa Candi Burung Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, pada 8-9 Agustus 2022 lalu.
Mereka adalah Dr Amaliyah SAB MM, Erindah Dimisyqiyani SAB MAB, Lydia Apriliani SE MBA, dan Rizky Amalia Sinulingga SAK MAB. Pengmas tersebut berkolaborasi dengan Universitas Madura dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pamekasan. Tema yang diangkat yaitu Peningkatan Kapasitas UMKM Masyarakat Madura Melalui Aplikasi Mobile Series dan Pelatihan Digital Marketing.
Pada bulan April 2022, tim dosen UNAIR melakukan observasi terkait UMKM di Desa Candi Burung. Tema ini diangkat berdasarkan concerned issue yang dianalisis yaitu pasar utama ekspor batik Indonesia antara lain ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Pemerintah juga menegaskan akan lebih serius menindaklanjuti pengembangan industri batik dengan memperkenalkan variasi yang menjadi kekhasan batik. Dikutip detikFinance 8 April 2021 lalu, Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) mencatat di Indonesia terdapat 151.656 pengrajin batik. Tapi kini tinggal 37.914 pengrajin yang masih aktif. Artinya, pandemi telah mengurangi jumlah pengrajin sebanyak 113.742 orang.
Tim pengmas dosen UNAIR mengajak dua mahasiswa DIV Manajemen Perkantoran Digital Fakultas Vokasi UNAIR yaitu Dewi Ayu dan Maylinda. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan games tanya jawab seputar e-commerce dan social media. Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa beberapa masyakarat sudah mengetahui apa itu e-commerce dan social media. Akan tetapi mereka belum bisa memasarkan produk mereka melalui e-commerce dan media social tersebut. Adanya games di awal kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan engagement dari masyarakat.
Setelah games, Dr Amaliyah SAB MAB bersama Citra Larashati Surya SE MAk dan Junaidi Efendi SE MM dari dosen Universitas Madura. Ia menjelaskan tentang inovasi produk UMKM dan packaging. Pertemuan hari pertama menjelaskan tentang bagaimana pentingnya inovasi dan pengembangan produk serta bagaimana mengemas batik yang bagus.
“Packaging yang bagus akan menarik perhatian konsumen dan dapat meningkatkan nilai dari suatu produk,” ucap Amaliyah.
Kegiatan hari kedua, Erindah Dimisyqiyani bersama Rizky Amalia Sinulingga melanjutkan pemaparan dan diskusi terkait digital marketing. Peserta diberi sounding pentingnya digital marketing untuk bisa membantu penjualan produk mereka. Selain itu, mereka juga diajarkan bagaimana mengaplikasikan social media sebagai sarana penjualan dengan mengubah menjadi business account di WhatsApp dan Instagram. Mereka juga dikenalkan aplikasi mobile series mengenai pencatatan kas yang didampingi oleh Lydia Apriliani SE MBA. Aplikasi ini membantu mereka dalam mencatat keuangan dalam proses jual beli produk.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40-50 pelaku UMKM Batik dan sebagian dari mereka mempunyai ciri khas yang sama yaitu motif tiga jenis. Peserta terlihat sangat senang dan antusias dilihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk serta antusiasme mereka sejak awal hingga akhir kegiatan. Kegiatan selama dua hari ini diharapkan dapat memberikan masukan ide kepada pelaku UMKM mengenai bagaimana cara berinovasi dan memanfaatkan aplikasi mobile series untuk usaha mereka. (*)
Penulis: Tim Pengmas DIV Manajemen Perkantoran Digital