UNAIR NEWS – Saat ini banyak brand lokal Indonesia yang sudah masuk ke pasar global seperti Indomie, Eiger, Hokben, dan J.Co. Pencapaian ini tentu saja membutuhkan proses dan strategi tertentu. Selaras dengan hal tersebut DPKKA UNAIR berkolaborasi dengan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) dan Kumpul.id menggelar webinar dengan tajuk “Membangun Brand Lokal” pada Senin (28/12/2022) melalui zoom meeting.
Ezra Imanuel, Program Leads Kumpul.id hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Ezra menuturkan brand atau disebut dengan jenama adalah apa yang orang-orang bilang tentang suatu produk/jasa ke orang lain, experience apa yang mereka ceritakan. “Your brand is not what you say it is. It’s what they say it is”, tuturnya.
Salah satu hal yang paling mendasar dalam sebuah brand, sambungnya, adalah logo. Saat ini trend logo yang sedang banyak digandrungi adalah logo yang simple dan mudah diingat. “Tak lebih 1% dari seluruh merk di muka bumi yang bisa diingat konsumen” jelas Ezra.
Ezra menyampaikan fungsi brand yaitu sebagai pengingat, pembeda, untuk dipercaya, dan mendukung penjualan suatu produk. Menumbuhkan jenama adalah proses menjaga kualitas produk/jasa, strategi pemasaran yang unik dan efektif, serta menjaga kepercayaan konsumen, sebagai proses berkelanjutan dalam melayani konsumen.
Kunci sukses dalam menjaga jenama adalah komitmen pemilik brand itu sendiri, yang tidak bisa ditawar. “Contoh dalam brand baju ya harus banyak menjaga seperti mulai dari bahan, sablon yang bagus, dan sebagainya sesuai dengan komitmen pemilik brand” jelasnya.
Berbicara mengenai tahapan menjaga jenama, terdapat tiga hal yang harus dilakukan. Apa saja?
Pertama, internal branding yang artinya setiap orang yang terlibat dalam pengelolaan branding mengetahui nilai dan budaya perusahaan, mewujudkannya dalam perilaku, dan menyampaikannya dengan benar kepada publik.
Kedua, bekerja sama secara koordinatif dengan seluruh stakeholder terkait, dalam kegiatan promosi, manajemen informasi dan komunikasi, utamanya dengan target audience.
Ketiga membangun Integrated Communication Strategy untuk menyampaikan visi, misi, dan program institusi tersebut ke luar dalam bentuk kampanye terintegrasi secara online dan offline. “Jadi promosi yang dilakukan secara online dan offline harus sinkron,” jelasnya.
Pada akhir, Ezra menyampaikan strategi membangun brand lokal mulai dari menyusun strategi bisnis, menyusun strategi pemasaran, menyusun strategi periklanan kembangkan brand positioning, dan menemukan big idea berupa content dan komunikasi.
Penulis: Mentari
Editor: Nuri Hermawan