Judul di atas adalah jawaban Tun Dr Mahathir Muhammad mantan Perdana Menteri Malaysia ketika ditanya peserta rakernas sebuah partai politik di Jakarta tanggal 17 Juni 2022 yang lalu. Pertanyaan peserta raker itu adalah tentang kiat-kiat Tun Mahathir Muhammad memimpin negara ketika beliau berkuasa di Malaysia. Beliau menjelaskan bahwa latar belakang beliau sebagai ‘dokter pengobatan’ atau medical doctor, terbiasa melakukan diagnosis penyakit, mencari symptom penyakit, lalu memutuskan melakukan tindakan media pada seorang pasien. Beliau menjelaskan adakalanya penyakit pasien itu sudah parah dan harus diamputasi, maka hal itu harus tetap dilakukan untuk menyelamatkan seluruh badan sang pasien.
Demikian pula ketika menjadi Perdana Menteri Malaysia, beliau mendiagnosa masalah bangsa, mengidentifikasi permasalahan, lalu mengeluarkan kebijakan yang kadang tidak populer namun harus dilakukan demi keselamatan bangsa.
Para civitas akademika Universitas Airlangga saya yakin juga sering menggunakan tahapan-tahapan berfikir seperti yang dilakukan Tun Dr Mahathir Muhammad karena sudah terbiasa menulis jurnal, membimbing dan memeriksa skripsi atau tesis mahasiswa. Selalu memasukkan hipotesa, memasukkan dependent dan independent variable, mengidentifikasi masalah, dan sebagainya.
Hanya saja, Tun Mahathir Muhammad mempraktekkan tahapan-tahapan berfikir itu dalam kehidupan nyata, terutama dalam memutuskan kebijakan yang strategis demi bangsanya. Beliau mempraktekkan prosedur mendiagnosa dan memutuskan problem solving berdasarkan pengalaman beliau sebagai seorang dokter medis.
Saya menyaksikan lewat video YouTube ceramah Datuk Sri Dr Mahathir Muhammad di acara Rapat Kerja Nasional Partai tentang kepemimpinan nasional. Saya kagum terhadap beliau yang usianya sudah mencapai 97 tahun tapi masih memiliki pemikiran yang cemerlang dan staminanya yang tinggi. Saya kagum ketika melihat beliau berjalan naik panggung untuk memberikan ceramah tanpa bantuan tongkat, sementara saya yang beberapa bulan lagi berumur 70 tahun kesulitan berjalan karena asam urat. Saya juga kagum karena beliau mengeluarkan pendapat-pendapat intelektualnya dengan runtut.
Dunia pernah tercengang menyaksikan pemilihan raya di Malaysia pada 9 Mei 2018 dengan perasaan kagum ketika Datuk Sri Dr Mahathir Muhammad mantan Perdana Menteri Malaysia memenangkan pemilihan raya itu dan dilantik lagi sebagai perdana menteri tertua di dunia, membuat comeback politik yang luar biasa sebagai pemimpin Malaysia pada waktu itu usianya 92-93 tahun. Kemenangannya mengejutkan publik setelah seharian drama politik yang dimulai pada dini hari sebelum upacara pengambilan sumpah dengan koalisi oposisi Dr Mahathir yang mengalahkan Najib Razak, perdana menteri petahana, dan koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa, dalam kemenangan pemilu yang mengejutkan itu.
Seperti presiden Indonesia pertama dan kedua, Soekarno dan Soeharto, Dr Mahathir atau terkenal dengan panggilan Dr M ketika ia berkuasa pada tahun 1980-an dianggap oleh lawan-lawannya dan media Barat sebagai diktator karena ia dan kedua presiden Indonesia sering menangkap lawan politik mereka dan mengirim mereka ke penjara dan media yang dikendalikan.
Namun, Soekarno diakui oleh teman-teman dan musuh-musuhnya sebagai pemimpin yang mampu menyatukan Indonesia yang kompleks yang memiliki 17.000 pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa lokal, serta agama yang berbeda. Masyarakat Indonesia yang mendukung dan menentang Soeharto juga mengakui prestasinya dalam membangun Indonesia secara ekonomi. Semua orang di Malaysia juga mengakui bahwa Malaysia menjadi modern dan makmur karena pencapaian panjang Dr M.
Dr M selama pemerintahannya berfokus pada perubahan pola pikir orang Malaysia dengan memperkenalkan kebijakan Look East-nya pada tahun 1981. Tujuan kebijakan itu adalah untuk meniru beberapa karakteristik baik secara ekonomi maupun etis negara-negara Asia terutama Korea Selatan dan Jepang. Itu adalah pergeseran fokus hubungan dengan Barat khususnya Inggris mantan penjajah Malaysia. Ini juga mendorong Malaysia untuk mengikuti negara-negara Asia Timur dalam menjadi tekun, pekerja keras, kesetiaan, semangat komunal, dan ketekunan untuk mencapai tingkat perkembangan yang sama dari negara-negara tersebut.
Dr M juga dikenal sebagai pemimpin yang berfokus pada pendidikan. Sebagai menteri pendidikan pada tahun 1970-an, ia bertanggungjawab atas pengenalan kurikulum baru yang dirancang untuk menawarkan pendidikan holistik. Ketika menjadi wakil perdana menteri, dia mempertahankan portofolio pendidikan. Dia tetap menarik dalam pendidikan setelah menjadi perdana menteri pada tahun 1980-an. Dia bahkan terus melakukannya sebagai perdana menteri baru pada tahun 2018 ini.Terlepas dari prestasi politiknya, orang-orang di seluruh dunia hanya bertanya-tanya bagaimana seseorang, seorang warga senior di usia di atas 90 tahun masih memiliki stamina mental dan fisik serta intelektual karena sebagian besar orang pada usia itu hanya tinggal di rumah, tidur, dan tidak melakukan apa-apa.
Ketika dia diwawancarai oleh The Strait Times menanyakan rahasia staminanya, dia mengatakan bahwa dia tidak pernah makan berlebihan. Itu adalah saran dari ibunya yang mengatakan ketika makanannya enak, berhentilah. Dia tidak terlalu terlatih, dan secara mental muda karena aktivitasnya untuk membaca banyak buku tentang subjek apa pun, dari buku-buku yang dia pelajari nilai-nilai penting seperti benar, tepat dan disiplin. Sarannya untuk kaum muda: membaca buku. (*)