Universitas Airlangga Official Website

Dua Paslon Presiden Sapa Ksatria Airlangga dalam Gagas RI

Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak ketika Mengisi Sambutan dalam Gagas RI pada Rabu (22/11/2023) (Foto: PKIP)

UNAIR NEWS – Dua pasangan calon (paslon) presiden Indonesia hadir menyapa Ksatria Airlangga dalam rangkaian kegiatan Gagas RI pada Rabu (22/11/2023). Kedua pasangan itu adalah Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar dan juga Ganjar Pranowo bersama Mohammad Mahfud MD.

Sayangnya, paslon nomor urut dua tidak dapat hadir dalam forum bertajuk Pemimpin Bicara Bangsa itu. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya terjadwal hadir telah mengonfirmasi ketidakhadirannya untuk turut menyapa mahasiswa UNAIR karena satu halangan.

Sambutan Hangat Rektor

Ribuan Ksatria Airlangga hadir bersama Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak menyambut antusias kegiatan tersebut. Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) itu mengungkapkan jika Gagas RI merupakan satu pelengkap dari keilmuan yang tidak mahasiswa dapatkan saat kuliah.

“Tentu sebagai bagian dari melengkapi keilmuan yang kita punyai, kita menyambut baik kegiatan ini. Kita tentu juga bersyukur karena Universitas Airlangga bekerja sama dengan Kompas Gramedia, khususnya Kompas TV,” ungkap Prof Nasih dalam sambutan pembukanya. 

Gagas RI merupakan tempat bagi para calon pemimpin bangsa untuk menyampaikan gagasan dan pandangan masa depannya sebagai pemimpin nantinya. Prof Nasih menekankan jika Kompas TV menyelenggarakan gelaran tersebut sebagai wadah untuk menggali informasi, bukan untuk membangun perdebatan.

“Sekali lagi, ini bukan debat. Ini dialog, ini mau mengatakan gagasan. Kami berharap kawan-kawan mahasiswa agar benar-benar bisa mencerna apapun yang akan para paslon tersebut sampaikan,” tutur Prof Nasih.

Dengan gagasan, pandangan, dan informasi lain yang mahasiswa dapat dari acara itu, Prof Nasih berharap mahasiswa dapat membandingkan kedua paslon. Nantinya, mahasiswa sebagai generasi muda yang turut berkontribusi dalam pemilu 2024 dapat menentukan pilihannya pada pemimpin Indonesia ke depan.

Lebih lanjut, Prof Nasih juga menyatakan jika tidak ada masalah siapapun calon presiden yang akan mahasiswa pilih. Ia menganggap suatu perbedaan adalah hal yang wajar. Siapapun paslon yang akan terpilih nantinya, semua pihak memiliki kewajiban untuk bersinergi dengan rukun membangun bangsa. 

“Kalau dulu ada sebuah gurauan yang mengatakan mangan ora mangan sing penting kumpul, sekarang menang atau tidak menang kita akan tetap rukun. Kita tetap akan bersama-sama demi Indonesia,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Badrul Anwar

Editor: Nuri Hermawan