Universitas Airlangga Official Website

Duet dengan KPLA FK UNAIR, Dokter Pendaki Gelar Indonesia Mountain Medicine Summit

Suasana Indonesia Mountain Medicine Summit (IMMS) yang dilaksanakan pada Minggu (19/3/2023 secara luring. (Foto:Icha Nur Imami Puspita)

UNAIR NEWS – Pendakian menjadi salah satu hobi yang menyenangkan. Bahkan komunitas pendakian tersedia baik di masyarakat atau lingkungan kampus. Kebahagiaan akan dirasakan pendaki saat ia berhasil mencapai puncak ketinggian dan menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Kendati demikian, mencapai puncak bukan suatu hal yang mudah.

Berbagai rintangan harus dilalui pendaki dalam perjalanan menuju puncak. Dalam menghadapi rintangan itu diperlukan pengetahuan serta keterampilan yang baik. Oleh karenanya platform besutan alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) yaitu Dokter Pendaki bekerja sama dengan Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) FK UNAIR menggelar Indonesia Mountain Medicine Summit (IMMS) yang pertama dan terbesar di Indonesia. Acara itu dilaksanakan secara hybrid dan diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat pecinta alam di seluruh Indonesia

dr Reyner Valiant Tumbelaka SpOT MKed Klin yang merupakan pendiri Dokter Pendaki mengatakan bahwa acara yang diadakan pada Minggu (19/3/2023) itu menjadi jembatan antara dunia pendakian dengan cabang ilmu kedokteran.

“Selama ini kami (Dokter Pendaki, Red) mencoba untuk menggaungkan terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal keselamatan pendakian,” katanya.

Reyner menuturkan bahwa hal ini merupakan mimpi Dokter Pendaki sejak tiga tahun lalu saat platform ini pertama kali berdiri. Memanfaatkan sosial media yang ada menjadi awal mula Dokter Pendaki menjalankan aksinya.

“Ini mimpi kami sejak pertama kali berdiri, akhirnya kami bisa hadir secara nyata. IMMS hadir untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan keselamatan pendakian dan penanganannya pada kecelakaan. Harapannya hal ini terus berkembang,” tutur alumnus UNAIR Angkatan 2007 tersebut.

Ingin Wujudkan Prodi Kedokteran Pendakian

Dokter Pendaki tidak akan berhenti sampai di sini. Pengembangan selanjutnya akan terus dilakukan. Salah satunya adalah mewujudkan ilmu kedokteran pendakian menjadi program studi khusus yang bisa diikuti oleh masyarakat.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengapresiasi atas diselenggarakannya acara. “Ini forum yang perlu didorong dan diapresiasi. Tidak hanya pertama semoga akan ada forum-forum selanjutnya,” ujar dr M Adib Khumaidi SpOT.

Adib turut mendukung mengenai pengembangan ilmu kedokteran pendakian yang diusung oleh Dokter Pendaki. Menurut Adib dengan hadirnya hal ini dapat memberikan penguatan keilmuan pada aspek ilmu pendakian baik kompetensi atau antisipasi serta edukasi masyarakat tentang potensi kecelakaan yang dapat terjadi. “Kami mendukung akan pengembangan ilmu kedokteran pendakian ini. Semoga nantinya akan ada kajian ilmiah dan evidence base yang melengkapi hal ini,” pungkasnya. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh