Universitas Airlangga Official Website

Dukung Swasembada Pangan WIlayah Urban, FKH Lakukan Pelatihan Budidaya Ayam Petelur

Penyampaian materi program budidaya ayam petelur pada Rabu (28/5/2025) (Foto: Dokumentasi tim pengmas)
Penyampaian materi program budidaya ayam petelur pada Rabu (28/5/2025) (Foto: Dokumentasi tim pengmas)

UNAIR NEWS – Guna mendorong program swasembada pangan nasional, tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar pelatihan budidaya ayam petelur pada Rabu (28/5/2025). Pelatihan ini menyasar warga perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan seperti warga di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Dr Nusdianto Triakoso drh MP, selaku ketua tim pengmas mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi praktis bagi masyarakat perkotaan dalam menghadapi isu ketahanan pangan. Dengan konsep urban farming berbasis unggas, warga diajarkan cara beternak ayam petelur di lahan sempit. Baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai sumber tambahan penghasilan.

“Program ini bertujuan agar masyarakat memperoleh tambahan penghasilan sekaligus kepastian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui produk unggas, yang dapat dijual maupun konsumsi pribadi. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi keluarga,” ujar Dr Nusdianto

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor. FKH UNAIR menggandeng Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo; Camat Waru; serta Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, PT Charoen Pokphand Indonesia juga berperan sebagai mitra strategis dalam penyediaan bibit unggas dan dukungan teknis lainnya.

Kegiatan ini menyasar 20 sampai 30 warga dari lingkungan Fatayat NU, Waru. Sebagai organisasi perempuan di masyarakat, kelompok tersebut memiliki potensi besar dalam menggerakkan dan mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga. Khususnya di sektor pangan.

“Sasaran kegiatan ini adalah warga lingkungan Fatayat NU. Karena mereka memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide kami dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dan pangan,” ucap Dr Nusdianto.

Pelaksanaan kegiatan melibatkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya, seperti Dr Emy Koestanti drh MKes yang membawakan materi seputar praktik urban farming, serta Prof Ira Sari Yudaniayanti yang memberikan pemahaman mengenai kesehatan ayam. Selain itu, Dr Nusdianto Triakoso drh MKes juga menambahkan penjelasan mengenai keuntungan beternak ayam petelur.

Melalui kegiatan ini, warga memperoleh keterampilan memelihara unggas secara tepat dan efisien sehingga ayam tetap sehat dan produktif meskipun berada di lahan sempit. Harapannya, keterampilan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga dapat menyebar kepada masyarakat lainnya.

“Harapannya, mereka dapat menularkan keterampilan ini kepada masyarakat di sekitarnya. Sehingga program ini dapat mencakup lebih luas dan menjangkau lebih banyak orang,” tutup Dr Nusdianto.

Penulis: Rosa Maharani

Editor: Yulia Rohmawati