UNAIR NEWS – Sebagai mahasiswa tak hanya fokus dalam bidang akademik namun juga aktif di luar akademik. Dengan hal ini Duta Fakultas Ilmu Budaya (FIB UNAIR) mengadakan KAMI TALKS “How to Become Productive Student in University” bersama Kami Foundation.
Menjadi produktif ialah bagaimana kita sebagai mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik selama 24 jam. Memanfaatkan waktu dengan berkegiatan yang positif dan mengembangkan potensi dalam diri.
Lady Khairunnissa sebagai pembicara mengatakan, bahwa ada tiga prinsip yang ia pegang selama masa perkuliahan. Tiga prinsip tersebut ialah expectation, experience, dan exploration. Prinsip tersebut ia buat untuk menunjang potensinya selama dalam bangku perkuliahan.
“Dalam menjalankan tiga prinsip tersebut, aku menekankan bahwa kalian harus menerapkan acceptance. Dimana seluruh usaha dan kerja keras kalian kembali kan ke Tuhan untuk hasil akhirnya,” tekan Lady.
Lady membagikan pengalamannya selama magang pada Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Selama magang, ia menduduki bagian dari pendamping pencatatan kependudukan.
“Salah satu yang dapat aku berikan ialah, kalian harus melakukan riset. Riset ini berguna untuk mengetahui benefit dari program yang akan kalian ikuti. MSIB sendiri memberikan uang saku dan konversi sks bagi mahasiswa yang terpilih dalam program MSIB,’’ tambah Lady
Ia menambahkan bahwa selama mengikuti program MSIB, hal yang terpenting yang harus dipersiapkan dengan matang ialah pemberkasan. Dalam pemberkasan perlu persiapan jauh-jauh hari agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Selain mempersiapkan pemberkasan, teman-teman harus mempersiapkan CV ATS, latihan wawancara, dan mengetahui work culture dari perusahaan yang kalian apply,” tutur Lady
Di akhir, Lady memberikan pesan untuk para mahasiswa untuk tidak insecure dalam mencoba segala kesempatan. “Jika insecure itu datang, kalian harus mencari value lain dari diri kalian agar mengalahkan rasa insecure tersebut,” tungkas Lady.
Penulis: Satrio Dwi Naryo
Editot: Khefti Al Mawalia