Universitas Airlangga Official Website

Duta FIB UNAIR Ekspresikan Seni Melalui Fashion Show Dress Painting

DARI KIRI KE KANAN: Azzahra Dewa Isatilova, Gabriella Joselyn Krisnawan, Ahmad Farhan Setiawan, Nydia Yuliana Lembong, dan Kurnia Adika Ananta dalam Fashion Show Dress Painting (Foto: Aidatul Fitriyah)

UNAIR NEWS – Sejumlah anggota Paguyuban Duta Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) ditunjuk menjadi talent untuk Fashion Show Dress Painting pada Senin (6/3/2023). Acara ini berlangsung secara meriah di Gedung FIB UNAIR, Kampus B UNAIR. Tema yang dibawakan dalam lukisan intu adalah Ekspresikan Diri Melalui Lukisan.

Fashion show itu diikuti oleh Gabriella Joselyn Krisnawan Duta Favorit FIB UNAIR, Kurnia Adika Ananta Duta Berbakat FIB UNAIR, serta ketiga finalis dari Duta FIB UNAIR yaitu Azzahra Dewa Isatilova, Nydia Yuliana Lembong, dan Ahmad Farhan Setiawan.

Peragaan busana tersebut berlangsung sangat meriah. Mulai dari alunan musik, kekayaan warna pada corak lukisan, bahkan hingga pembawaan ekspresi dan gestur tubuh para talent membuat acara ini sangat menarik sehingga waktu terasa kurang bagi para penonton.

Pada fashion show itu, kelima peserta membawakan sebuah kain putih yang telah dilukis oleh para seniman pada saat acara berlangsung. Tidak hanya berlenggak-lenggok membawakan kain lukisan, mereka juga harus mendemonstrasikan makna filosofis dari lukisan yang mereka bawakan.

“Menurut saya, kalau kita ingin menjadi pelukis hebat kita harus berani mengekspresikan dirimu melalui lukisan. Jadi secara tidak langsung melukis diibaratkan kita sedang menumpahkan emosi dan perasaan kita di atas kain,” ucap Azzahra.

Melalui pertunjukan itu, Kurnia salah satu peserta fashion show berusaha menyampaikan bahwa tidak ada warna yang sia-sia dalam setiap goresan karena lukisan merupakan wujud ekspresi dan emosi yang dikemas dalam bentuk karya.

“Saya sadar sekali bahwa tidak semua orang memiliki ketertarikan secara mendalam terhadap karya seni. Padahal kalau kita perhatikan, setiap karya seni sebenarnya memiliki makna tersirat. Terlebih lagi orang-orang saat ini kebanyakan melihat lukisan hanya berantakan dan tidak rapi, tetapi justru nilai seni tercipta dari keabstrakan tersebut,” ujar Duta Berbakat FIB UNAIR tersebut.

“Dan kebetulan lukisan yang aku bawakan bergambar matahari dan ayam jago. Mungkin menurut orang-orang awam ini hanya lukisan biasa tidak berarti. Tapi, Justru lukisan ini sebenarnya berusaha merepresentasikan negara Indonesia, loh. Jika matahari melambangkan kekayaan Indonesia, maka ayam jago sendiri sebagai simbol bahwa Indonesia merupakan negara yang kokoh,” tutupnya. (*)

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Binti Q. Masruroh