Universitas Airlangga Official Website

East Java Exploration Kenalkan Biotechnology Start-Up Jawa Timur

Pengenalan Biotechnology Start-Up Jawa Timur, Perusahaan Spirulife kepada seluruh delegasi Konsorsium Mahasiswa (Sumber: Rosita)

UNAIR NEWSAirlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga (UNAIR) selenggarakan East Java Exploration (EJx), Senin (10/07/2023). EJx merupakan wadah yang memfasilitasi konsorsium mahasiswa Western Australia – East Java Universities Consortium (WAEJUC).

“Konsorsium ini berlangsung selama dua Minggu dan hari ini penutupan ternyata UNAIR terpilih sebagai penyelenggara,” ujar Dina Setiani PhD Deputi Airlangga Global Engagement (AGE) Universitas Airlangga (UNAIR).

Hadir dalam konsorsium itu 14 universitas yang terdiri dari Murdoch University, Notre Dame University, Curtin University, Edith Cowan University. Sedangkan delegasi dari Indonesia sendiri terdiri atas Institut Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Malang, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Islam Negeri Surabaya, Universitas Airlangga. 

Berlanjut dengan Universitas Negeri Malang, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Islam Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Jember, dan Universitas Negeri Surabaya. Dalam konsorsium itu, seluruh mahasiswa turu mengeksplorasi kekayaan di Jawa Timur. 

“Sehingga kami memutuskan mengenalkan perkembangan bisnis startup Jawa Timur, yakni Biotechnology Start-Up dari perusahaan Spirulife,” kata Dina. 

Pengenalan Biotechnology Start-Up Jawa Timur 

Biotechnology menjadi salah satu Startup yang berkembang pesat di Jawa Timur. Bioteknologi memegang peranan besar terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak seiring bertambahnya populasi manusia. 

“Bisa kita bayangkan miliaran orang membutuhkan nutrisi, makanan, obat yang mana ini hanya bisa terproduksi melalui bioteknologi. Permasalahan di dunia tentang pemanasan global dan perubahan iklim, bioteknologi yang bisa menyelamatkan,” ujar Amak Mohamad Yaqoub SE MSM, Dosen S2 UNAIR, sekaligus Owner Perusahaan Spirulife.

Lebih lanjut Amak menjelaskan bahwa start-up bioteknologi ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Hal demikian terjadi mengingat banyaknya permasalahan sektor kesehatan dan lingkungan di Indonesia yang belum terselesaikan. 

“Selama masih ada permasalahan selama itu bioteknologi sangat perlu,” tegas Amak

Project Presentation dan Kunjungan Musuem 

Tak hanya mendapatkan pembekalan mengenai bioteknologi, seluruh delegasi juga turut mempresentasikan hasil project konsorsium mereka. Tak hanya itu mereka menutup program konsorsium dengan mengunjungi museum kematian kampus B UNAIR.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan