Universitas Airlangga Official Website

Edukasi Prolanis Tingkatkan Kesehatan Lansia di Kelurahan Airlangga

Sesi foto bersama lansia di Balai Serbaguna RW 02 Kelurahan Airlangga pada Minggu (11/11/2023) (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia)
Sesi foto bersama lansia di Balai Serbaguna RW 02 Kelurahan Airlangga pada Minggu (11/11/2023) (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia)

UNAIR NEWS – Pemenuhan kesehatan pada lansia menjadi hal yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas hidup yang optimal. Selaras dengan hal tersebut, mahasiswa B26 Fakultas Keperawatan UNAIR menggelar pengabdian masyarakat dengan tema Prolanis. Prolanis merupakan gerakan kegiatan pengelolaan penyakit kronis.

Dengan tajuk “Sayangi Lansia, Menua dengan Sehat dan Bahagia” di Balai RW 02, Kelurahan Gubeng Airlangga, Surabaya pada Sabtu (11/11/2023). Acara tersebut berlangsung di bawah bimbingan Dosen Fakultas Keperawatan UNAIR yaitu Dianis Wulan Sari SKep Ns MHs PhD dan dihadiri oleh Neisya Pratiwindya Sudarsiwi SKep Ns MKep.

Acara terdiri dari senam bersama lansia, pemberian materi seputar penyakit kronis (hipertensi dan diabetes melitus), dan medical check up di akhir acara. Narasumber dalam acara tersebut adalah Jumanti Sastrawardani dan Rochimatus Sholihah yang merupakan mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR. 

Jumanti menuturkan prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 34,1persen dengan lebih dari 60 persen terdapat pada usia di atas 60 tahun. Menurutnya hipertensi adalah kondisi dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 sedangkan diastolik lebih dari 90 mmHg. Dengan dua kali pengukuran dalam selang waktu lima menit di keadaan cukup beristirahat.

Hipertensi ditandai dengan kondisi mual, muntah, pandangan kabur, sesak nafas, kelelahan hingga jantung berdebar pada seseorang. Faktor yang memperburuk keadaan meliputi gaya hidup seperti konsumsi garam berlebih hingga konsumsi alkohol. Sedangkan faktor umur, jenis kelamis dan genetik tidak dapat diubah.

Lebih lanjut Jumanti memaparkan pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan melalui CERDIK yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik. Selain itu pengobatan herbal yang bahannya dapat ditemukan disekitar juga ia sampaikan, seperti mengkudu.

Sesi diskusi bersama lansia di Balai Serbaguna RW 02 Kelurahan Airlangga pada Minggu (11/11/2023) (Sumber Foto: Dokumentasi Panitia)

 

Rochimah menuturkan diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh dalam melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Ia juga menyampaikan kadar gula puasa normal yaitu 108 mg/dl, sedangkan gula darah 2 jam setelah makan 140 mg/dl serta gula darah sewaktu yaitu 200 mg/dl. 

Penyakit diabetes melitus memiliki empat tipe meliputi tipe 1 yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali. Tipe 2 yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin, diabetes gestasional yang terjadi saat kehamilan dan tipe lainnya yang disebabkan karena pemakaian obat ataupun penyakit lain.

Beberapa bentuk pencegahan juga dipaparkan seperti dengan mempertahankan berat badan ideal, rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari, makanan sehat, tes glukosa darah secara teratur, hingga kelola stres dan hindari penggunaan tembakau serta alkohol.

Pada akhir, acara tersebut melakukan pemeriksaan tinggi badan dan berat badan lansia serta penghitungan indeks massa tubuh dari semua lansia yang hadir. Dalam memberikan yang terbaik, lansia kembali dilakukan pemeriksaan tekanan darah setelah seluruh kegiatan berlangsung. Serta dilanjutkan dengan pengecekan hasil kadar gula dalam darah melalui tes gula darah acak yang dilakukan oleh mahasiswa yang bertugas. 

Penulis: Meli Nor Arista 

Editor: Feri Fenoria