Kandidiasis oris adalah infeksi oportunisitik pada rongga mulut yang disebabkan oleh ragi Candida, dan sering menyerang pasien dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Seiring dengan peningkatan resistensi Candida terhadap obat antijamur standar, beberapa studi mencoba meneliti penggunaan minyak atsiri sebagai obat antijamur alternatif.
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan aktivitas antijamur dari minyak atsiri rosemary dan obat antijamur standar nistatin secara in vitro terhadap 40 isolat spesies Candida yang diperoleh dari pasien kandidiasis oris dengan HIV/AIDS. Aktivitas antijamur dilakukan dengan metode disk diffusion dan membandingkan diameter zona hambat.
Pada penelitian ini, minyak atsiri rosemary menunjukkan rerata diameter zona hambat sebesar 2,25 mm terhadap Candida albicans dan 1,5 mm terhadap Candida non-albicans, sedangkan nistatin menunjukkan rerata diameter zona hambat yang lebih besar secara signifikan (nilai p <0,001), yaitu sebesar 16,5 mm terhadap Candida albicans dan 12,45 mm terhadap Candida non-albicans. Uji sensitivitas ini menunjukkan bahwa minyak atsiri rosemary memiliki aktivitas antijamur terhadap spesies Candida penyebab kandidiasis oris pada pasien dengan HIV/AIDS. Namun, aktivitas antijamur dari nistatin lebih kuat daripada minyak atsiri rosemary, sehingga nistatin masih merupakan obat pilihan pada kasus-kasus kandidiasis oris.
Penulis: Dr. Dwi Murtiastutik, dr.,Sp.KK(K)
Informasi lebih lengkap dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2022-15-8-72
Evaluation of the Antifungal effects of Rosemary Oil and comparison with Nystatin on the Growth of Candida species isolates from HIV/AIDS patients with Oral Candidiasis
Dwi Murtiastutik, Afif Nurul Hidayati, Septiana Widyantari, Astindari, Bernadya Yogatri A. Saputri , Lunardi Bintanjoyo , Evy Ervianti , Damayanti , Maylita Sari