UNAIR NEWS – Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar pengabdian masyarakat (pengmas). Pengmas tersebut mengedukasi tentang penggunaan Bahan Tambahan Makanan yang Baik dan Benar dan implementasinya pada UMKM (Usaha Makanan Kecil Menengah) dan anggota PKK dalam rangka Peningkatan Kemampuan di Bidang Pangan. Melalui pengetahuan Bahan Tambahan Makanan dan Cara Produksi Pangan yang Baik dan Benar. Dalam upaya Menunjang Perekonomian Keluarga khususnya UMKM Manukan Kulon Surabaya.
Pengmas tersebut berdasarkan atas permasalahan kelompok mitra. Yaitu ketidaktahuan audiens tentang proses pembuatan makanan yang baik serta pengawetan makanan yang diproduksi. Supaya tidak mudah rusak, dapat bertahan lama, memenuhi syarat kesehatan dan mempunyai rasa yang enak. Di samping itu, masyarakat komunitas UMKM tersebut belum mengetahui tentang pemahaman peningkatan pemasaran bagi produsen makanan minuman.
Mitra PKK
Kelompok masyarakat umum yang terpilih sebagai mitra adalah anggota PKK Manukan Kulon di RW 03 Kelurahan Manukan Kulon Tandes Surabaya. Mitra tersebut, menurut informasi belum pernah mendapat edukasi tentang pengetahuan Bahan Tambahan Pangan, cara produksi pangan yang baik, dan pemasaran secara sederhana.

Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran mitra UMKM dan Anggota PKK, harapannya setelah kegiatan ini memiliki pengetahuan. Sehingga menghindari bahan tambahan pangan yang berbahaya. Selain itu, juga agar memperoleh manfaat ilmu keamanan pangan yang Fakultas Farmasi UNAIR kembangkan, serta pemasaran produk secara sederhana. Kualitas dan kapasitas usaha harapannya dapat meningkat, dan menjadi contoh bagi komunitas UMKM yang sejenis karena selama ini mereka belum tersentuh pembinaan sejenis dari instansi lain.
“Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok mitra UMKM dan ibu-ibu PKK. Agar dapat membantu dalam penyelesaian permasalahan yang mereka hadapi yaitu tentang penggunaan pengawetan makanan, pewarnaan makanan sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya secara mandiri dan berkelanjutan,” ungkap Dr Marcellino Rudyanto, pakar kimia Fakultas Farmasi UNAIR yang menjadi pembicara.
Metode dan Tujuan
Metode dalam mencapai tujuan tersebut edukasi dan pemahaman aspek keamanan dan kualitas produksi makanan yang baik, kerusakan makanan terkait tingginya kadar air dan kurangnya hygiene. Selain itu, terlaksana pula sosialisasi pengawet terlarang dalam makanan, cara pengawetan makanan yang baik, dan bagaimana mengenali bahan tambahan makanan berbahaya tersebut secara sederhana. Tujuan lainnya yakni mengedukasi peningkatan pemasaran produk makanan minuman. Yang mana hal tersebut dilakukan dengan pengemasan menarik untuk meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga.
Bentuk kegiatan TOT (Training of Trainers) dalam pengmas ini, peserta yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agent of change/trainer bagi masing masing kelompoknya. Harapan kami pada akhirnya akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dr apt Suzana mengetuai kegiatan yang terlaksana pada tanggal 14 September 2024 di Balai RT Kecamatan Manukan Surabaya diikuti oleh 35 peserta. Dalam hal ini, Dr apt Suzana membawakan materi pertama tentang bahan tambahan pangan aman. Dr apt Marcelino Rudyanto membawakan materi kedua berjudul Kemasan Pangan.
Sepanjang kegiatan peserta sangat antusias dan aktif dalam sesi diskusi. Pertanyaan peserta berkisar tentang bahan tambahan dan kemasan pangan berbahaya di masyarakat, misalnya membedakan bahan pangan yang mengandung formalin, menghilangkan formalin dalam tahu dan ikan asin, serta isu peredaran mikroplastik dalam teh celup. Peserta berharap penyuluhan semacam ini akan terselenggara kembali. Sehingga mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan tentang bahan tambahan pangan aman.