n

Universitas Airlangga Official Website

Fakultas Kedokteran UNAIR Targetkan 170 Publikasi Terindeks Scopus

DARI kampus kharismatik peninggalan Belanda (NIAS) inilah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2018 membidik target 170 publikasi internasional terindeks Scopus. (Foto: Bambang Bes)

UNAIR NEWS – Setelah meraih predikat terbanyak kedua se-Universitas Airlangga dalam jumlah publikasi internasional bereputasi Scopus selama tahun 2017, Fakultas Kedokteran tahun 2018 ini membuat target publikasi pada jurnal internasional dan prosiding terindeks scopus mencapai 170-an artikel. Secara keseluruhan target kinerja FK tahun ini naik signifikan, termasuk anggarannya yang mencapai Rp 121 milyar lebih.

”Saya akui target kami tahun ini cukup tinggi. Tetapi kami optimis, seperti tahun-tahun yang lalu, target kami rata-rata tercapai 80%. Sebagai fakultas tertua kami optimis bisa menunjang UNAIR dalam memenuhi target pemerintah masuk peringkat 500 World Class University (WCU),” kata Dekan FK UNAIR Prof. Dr. H. Soetojo, dr., SpU(K) kepada news.unair.ac.id, di Rektorat UNAIR, belum lama ini.

Ditambahkan oleh Guru Besar Ilmu Urologi FK UNAIR itu, khusus tentang publikasi pada jurnal internasional yang terindeks Scopus, jika baseline tahun 2017 saja hanya 69 artikel, maka bila tahun 2018 ini ditarget mencapai 170-an artikel, artinya akan meningkat secara signifikan. Sedangkan artikel yang dimuat dalam prosiding terindeks scopus diharapkan juga mencapai 600 artikel.

”Di FK itu tingkat kegiatannya tinggi, InsyaAllah target 600 artikel itu akan tercapai,” kata Prof. Soetojo.

Seperti tahun sebelumnya, pihak dekanat akan selalu mengarahkan publikasi dari para sivitas dan peneliti FK pada jurnal yang berindeks Scopus. Kendati demikian, dalam target kinerja 2018 ini publikasi yang tidak terindeks Scopus pun akan diperhatikan. Karena itu artikel pada jurnal non-Scopus itu ditargetkan 63 artikel. Sedang publikasi artikel pada prosiding non-scopus tidak ditargetkan.

Sedangkan publikasi artikel pada jurnal nasional terakreditasi ditargetkan 120 artikel. Kemudian penerbitan buku, baik text book, buku ajar, modul, bahan ajar yang ber-ISBN, diharapkan tahun ini bisa mencapai 30 judul.

”Sedangkan jurnal fakultas yang terindeks Scopus, ditargetkan ada dua, baik yang kedokteran dan kebidanan. Insya Allah juga akan tercapati,” kata Prof. Soetojo.

Dikatakan, kegiatan ilmiah baik seminar dan workshop internasional juga akan ditingkatkan. Sudah tersusun sepuluh kegiatan internasional akan dilaksanakan oleh 29 departemen di FK UNAIR. Karena targetnya lebih sedikit dari jumlah departemen yang ada, maka program departemen ini akan diseleksi secara kompettitif, sehingga program terbaik yang akan disupport jadi even internasional.

Ikhwal outbound dan inbound pun di FK juga ditarget lumayan tinggi. Outbound part time dinaikkan dari 121 tahun lalu menjadi 150 mahasiswa. Artinya, jumlah mahasiswa FK UNAIR yang akan melakukan kegiatan ilmiah (lomba, seminar, kursus, dll) di luar negeri dalam durasi kurang dari tiga bulan, atau setara dengan beban studi kurang dari 12 SKS.

Sedangkan outbound full time menjadi naik dari 10 menjadi 15 mahasiswa. Kemudian Inbound part time —mahasiswa asing yang ikut kegiatan ilmiah di UNAIR kurang dari tiga bulan atau setara dengan beban kurang dari 12 SKS — diharapkan juga meningkat dari 26 menjadi 50 mahasiswa.

Prof. Soetojo juga membenarkan, visiting professor yang dilaksanakan di FK UNAIR sudah relatif banyak, mencapai 20 kunjungan. Diantaranya dilaksanakan Departemen Urologi dan Obstetri and Ginekologi (Obgin) masing-masing dua kali, lalu dilaksanakan oleh Dept. Rehab Medik, Kardiologi, Bedah Saraf masing-masing sekali.

”Tahun ini saya yakin tidak kurang dari 20 kali kunjungan juga, karena visiting professor ini potensial untuk meningkatan publikasi,” kata Prof. Soetojo.

Dalam tahun 2018 ini FK UNAIR juga berharap bisa mengusulkan 13 dosen FK UNAIR yang diajukan untuk menyandang jabatan Guru Besar baru. Dengan demikian akan menambah jumlah Guru Besar aktif yang mengajar di FK UNAIR menjadi 70 orang. (*)

Penulis: Bambang Bes