UNAIR NEWS – Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan International Graduate Student Conference on Pharmaceutical Sciences (IGSCPS) 2023 dengan tema Pharmacy and Pharmaceutical Science Contributions to Sustainable Development Goals (SDGs), Good Health Well Being. Konferensi itu menjadi platform bagi mahasiswa dan akademisi untuk berbagi pengetahuan dan ide inovatif dalam ilmu farmasi untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama kesehatan yang memadai dan kesejahteraan. Acara berlangsung secara hybrid pada Sabtu (5/08/2023).
Dukung Jejaring Kolaborasi
Sambutan pembukaan oleh perwakilan Direktorat Pendidikan UNAIR Prof Dr Sukardiman MS Apt. Pihaknya mendukung Fakultas Farmasi (FF) dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kolaborasi internasional seperti ini adalah kunci untuk memajukan bidang ilmu farmasi secara global. Kami berharap konferensi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan akademik antar negara dan mendorong pertukaran pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.
Wadah Berbagi Pengetahuan
Prof Junaidi Khotib SSi MKes PhD Apt Dekan Fakultas Farmasi UNAIR, mengungkapkan harapan terhadap konferensi. Yakni, menjadi wadah bagi para mahasiswa dan akademisi dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian terkini dalam ilmu farmasi.
“Kami bangga atas konferensi ini. Kami berharap konferensi ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian terkini dalam ilmu farmasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, hadir dalam IGSCPS 2023 akademisi dan mahasiswa internasional dari berbagai negara, termasuk Jepang, Mesir, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Amerika. Dengan menggabungkan format daring dan luring, konferensi ini berhasil menciptakan lingkungan kolaboratif yang memungkinkan para peserta dari berbagai belahan dunia untuk berpartisipasi.
Selain itu, para peserta juga mempresentasikan hasil penelitian mereka dan berpartisipasi dalam berbagai diskusi serta sesi tanya jawab yang menarik. Dengan kehadiran akademisi dan mahasiswa internasional, harapannya konferensi ini dapat memperkuat jaringan akademik global dalam bidang farmasi dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan.
Kupas Physiologically Based Pharmacokinetic Modelling
Konferensi ini juga menghadirkan dua keynote speakers yang berpengalaman dalam bidangnya. Prof Swati Nagar PhD dari School of Pharmacy, Temple University, USA, pihaknya menyampaikan topik tentang Understanding Physiologically Based Pharmacokinetic Modelling. Ia menggambarkan bahwa Physiologically Based Pharmacokinetic Modelling merupakan pendekatan yang menjanjikan dalam meningkatkan pemahaman tentang farmakokinetik. Yaitu bagaimana obat dilakukan absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi oleh tubuh.
“Physiologically Based Pharmacokinetic Modelling memiliki potensi besar dalam meningkatkan pemahaman kita tentang farmakokinetik. Dan, membantu dalam pengembangan obat-obatan yang lebih aman dan efektif,” jelasnya dalam forum IGSCPS 2023.
Peningkatan Kualitas Penelitian dan Publikasi
Selanjutnya, Prof Fernando Fernandez Llimos, PhD dari School of Pharmacy, University of Porto, Portugal. Ia membahas tentang Improving the Quality of Publication in Clinical and Social Pharmacy Practice Research: The Granada Statement. Publikasi yang berkualitas adalah aspek penting dalam menyebarluaskan temuan penelitian dan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Pihaknya membahas tentang The Granada Statement. Yakni, suatu pedoman yang diadopsi oleh komunitas farmasi internasional untuk meningkatkan standar dan kualitas publikasi dalam penelitian farmasi.
“Salah satu bentuk implementasinya adalah melalui The Granada Statement. Meningkatkan kualitas dan relevansi penelitian farmasi klinis dan sosial bagi masyarakat,” ungkapnya. (*)
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q. Masruroh