Universitas Airlangga Official Website

FIB UNAIR Gelar Kuliah Tamu Hadirkan Alumni Inspiratif

Rachmad Ariyanto S Hum memaparkan materi dalam kuliah tamu FIB (Foto: Dok Pribadi)

UNAIR NEWS – Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu 2024. Mengangkat tema Inspiring Alumni Bahasa dan Sastra Jepang, kegiatan ini berlangsung secara online pada Senin (14/10/2024) dan menghadirkan alumni inspiratif. 

Dalam kegiatan ini, FIB mengundang Hanni Widya dan Rachmad Ariyanto S Hum sebagai pembicara. Hanni merupakan pengajar dan penerjemah di Interns Needed Training and Supports (INTS), sedangkan Rachmad merupakan Direktur Rumah Kami Akademi. Kedua alumni inspiratif ini membagikan pengalamannya berkarier di Jepang kepada para peserta. Para peserta berasal dari mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Jepang dan masyarakat umum yang berjumlah sekitar 88 orang. 

Dalam sesi pertama, Rachmad berkesempatan untuk memaparkan peluang kerja yang ada di Jepang. Ia turut menjelaskan bahwa Jepang merupakan negara dengan kualitas hidup yang tinggi dan peluang karier yang luas. Menurutnya, Jepang adalah salah satu negara yang banyak pekerja Indonesia minati.

Lebih lanjut, Rachmad menjelaskan bahwa ada beberapa kemampuan penting yang harus para pekerja miliki untuk bertahan di Jepang. Kemampuan-kemampuan itu meliputi Bahasa Jepang, manajemen waktu dan keuangan, serta mental dan attitude dalam bekerja.  

Untuk mengakhiri sesinya, Rachmad mengingatkan para peserta untuk tidak lelah mencari informasi mengenai peluang pekerjaan yang ada di luar. Ia turut menyarankan para peserta untuk menggali informasi pada orang atau lembaga yang memiliki pemahaman perihal pekerjaan di luar negeri.  

“Kalau memang diri sendiri tidak cukup mampu atau minder untuk mengambil keputusan, komunikasikan aja ke orang-orang yang memang memiliki validasi untuk perihal tersebut, misal orang tua, atau sensei, atau lembaga seperti Rumah Kami Akademi ini. Untuk soal-soal Jepang kami insyaallah bisa bantu,” ungkap Rachmad.

Hanni Widya memaparkan materi dalam kuliah tamu FIB (Foto: Dok Pribadi)

Pada sesi berikutnya, Hanni memaparkan materi terkait pengalamannya selama berkarier di Jepang. Posisi sebagai pengajar dan penerjemah di INTS memungkinkannya mengeksplor banyak pengalaman baru. Pekerjaan Hanni di INTS meliputi menerjemahkan dokumen, mengajar, membuat materi, antar jemput, dan banyak lagi. Baginya, pekerjaan yang ia lakukan saat ini cukup menyenangkan karena tidak monoton. 

Terakhir, Hanni mengingatkan para peserta yang hendak mengikuti jejaknya bekerja di Jepang untuk menjaga tata krama jika di sana kelak. “Tata krama itu penting, baik lingkup sosial di Jepang atau perusahaan, karena kalau kalian kerja di Surabaya itu kan bawa nama almamater. Namun, kalau di Jepang kalian bawa nama Indonesia,” pungkasnya.  

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Edwin Fatahuddin