UNAIR NEWS – Pengabdian Masyarakat Internasional Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan Lomba Kampung Foto Peneleh. Kegiatan yang bertajuk “Risalah dari Peneleh: Ruang, Raga, Ritus, Rasa, Situs” itu telah berlangsung sejak akhir Maret.
Kendati demikian, pemberian hadiah dan awarding kepada 13 pemenang dihelat pada Minggu, (5/7/2024). Lantaran kegiatan itu menekankan pada aspek sejarah daripada teknik fotografi, juri yang digandeng untuk menilai karya peserta adalah Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari SS MA selaku dosen ilmu sejarah.
“Juara I kategori umum mendapat hadiah Rp750 ribu, juara II Rp 500 ribu; juara III Rp 400 ribu. Sedangkan, kategori warga lokal yang menjadi juara lomba juga berkesempatan untuk mengikuti workshop bersama dosen tamu dari Malaysia pada 4 dan 5 Mei 2024,” ujar Koordinator Pengabdian Masyarakat Internasional Lady Khairunnisa.
Ia menyebut kegiatan tersebut terbentuk karena keinginan FIB mengajak masyarakat mengenal Kampung Peneleh berbasis self-narrative. Pasalnya, esensi dari sebuah masyarakat urban tidak hanya terletak pada bangunannya, melainkan pada rangkaian narasi yang mempengaruhi karakter dan identitas sebuah bangunan tersebut.
Lady menambahkan bahwa narasi pada sebuah bangunan urban bermula dari pertemuan sehari-hari para penghuninya. Lebih dari itu, narasi berperan sebagai penghubung penting dengan masa lalu, cerminan masa kini, dan sumber inspirasi bagi masa depan.
“Itu sebabnya Kampung Peneleh dipilih sebagai lokasi lomba foto. Kampung ini terkenal dengan nilai sejarah dan kekayaan budayanya,” ungkapnya.
Media Pembelajaran
Penyelenggaraan lomba foto Kampung Peneleh bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat lokal terhadap kegiatan pelestarian cagar budaya. Hasil dari lomba tersebut akan menjadi bahan media pembelajaran oleh FIB UNAIR bersama Universiti Teknologi Malaysia serta Universiti Malaysia Sabah.
“Tidak hanya itu, foto-fotonya untuk kegiatan workshop bertema Exploring Heritage Preservation, Tangible, and Intangible History Through Self-Narrative: A Case from Peneleh. Melibatkan pula warga Balai RW 02 Plampitan, Peneleh,” papar Lady.
Dengan adanya lomba foto ini, pihaknya berharap, dapat membantu masyarakat lokal memahami prinsip dan praktik dalam pengembangan masyarakat berbasis partisipatif.
Target Peserta
Lebih lanjut, target utama lomba foto ini yakni masyarakat lokal wilayah Peneleh. Mulai dari Kampung Peneleh, Plampitan, Pandean, Lawang Seketeng, Jagalan, Klimbungan, Undaan Peneleh, Polak Wonorejo, Grogol, serta Grogol Kauman. Selain itu, terdapat pula peserta lomba foto yang berasal dari kategori umum dan kategori favorit.
“Total ada lebih dari 800 foto yang masuk dalam seleksi lomba foto ini. Baik dari kategori warga lokal Kampung Peneleh maupun umum,” pungkasnya.
Penulis: Diana Febrian Dika
Editor: Feri Fenoria
Baca Juga:
Seminar Kolaborasi Indonesia-Malaysia Tutup Rangkaian Pengmas Internasional FIB