UNAIR NEWS – Kiprah amanat pendidikan tinggi yang diemban Universitas Airlangga (UNAIR) di Bumi Blambangan, Banyuwangi, memasuki babak baru. Kawah Candradimuka bagi ksatria Airlangga yang telah 9 tahun berdiri itu mengalami 4 kali perubahan status. Perjalanan dimulai pada 2014 dengan nama Program studi Diluar Domisili (PDD) hingga menjadi Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) dari 2017 hingga 2021 yang menginduk pada fakultas terkait di Surabaya.
Selama periode itu, ada 4 program studi, yaitu S1-Kedokteran Hewan, S1-Kesehatan Masyarakat, S1-Budidaya Perairan/Akuakultur, dan S1-Akuntansi. Tahun 2022 transformasi PSDKU ke SIKIA menjadi perubahan besar pembentukan manajemen tingkat fakultas dan penyesuaian program studi. Program studi S1 Akuntansi Banyuwangi dikembalikan kepada manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR di Surabaya. Sehingga SIKIA hanya membawahi tiga program studi, yaitu S1-Kedokteran Hewan, S1-Kesehatan Masyarakat, dan S1-Akuakultur.
Kini, SIKIA kembali berganti nama melalui keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 6/UN3.MWA/K/2023 tertanggal 12 Oktober 2023. MWA menyetujui perubahan nama dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Banyuwangi. Penggunaan nama FIKKIA diimplementasikan mulai 1 November 2023 dengan penggantian kop, cap, dan nama sosial media resmi fakultas.
Karena itu, FIKKIA menjadi salah satu simbol kiprah panjang UNAIR melakukan transformasi pendidikan tinggi berkelanjutan yang lebih luas dan merata. FIKKIA UNAIR juga berkomitmen mendukung kinerja sustainable faculty dengan manajemen yang efisien. Pimpinan fakultas terdiri atas Prof Dr Soetojo dr Sp U(K) (Dekan), Dr Rahardian Indarto Susilo dr Sp BS(K) (Wakil Dekan Akademik), dan Dr Mufasirin drh MSi (Wakil Dekan Non Akademik). Dengan posisi baru itu, kini Kampus UNAIR Banyuwangi telah menjadi fakultas yang sebenarnya. Penyelenggaraan pendidikan tinggi FIKKIA UNAIR akan terus berkembang lewat pembukaan program studi baru sebagai rencana strategis ke depan.
Perkuat Posisi Ilmu Kedokteran
Nama fakultas menjadi landasan filosofis yang sesuai dengan keberadaan program studi di dalamnya. Lewat penambahan klausa “kedokteran” pada nama fakultas menjadi branding penting memperkenalkan bidang kedokteran hewan dan manusia. Tak hanya itu, FIKKIA UNAIR akan menjadi institusi pendidikan tinggi penyelenggara kedokteran umum pertama di Banyuwangi. Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan rektor Nomor 1087/UN3/2023 tertanggal 23 Oktober 2023. Sebagai PTN-BH, Rektor UNAIR menetapkan pembukaan program studi sarjana dan profesi kedokteran di bawah manajemen FIKKIA UNAIR Banyuwangi dengan berfokus pada aspek tourism medicine.
Dekan FIKKIA UNAIR, Prof Dr Soetojo dr Sp U(K) mengatakan Pendidikan Kedokteran Hewan juga akan diperkuat dengan segera berdirinya Program Studi Profesi Kedokteran Hewan dengan keunggulan aspek wildlife conservation. Dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pendirian Program Profesi akan memanfaatkan RS dan peralatan medis milik daerah menjadi wahana rumah sakit pendidikan. Kedua program studi baru itu akan segera dibuka pada tahun 2024 dengan ditempatkan di Kampus Mojo.
“Universitas Airlangga menjadi universitas terbaik yang berani melakukan perubahan besar. Hanya UNAIR yang punya 2 program studi kedokteran dalam 1 universitas dengan posisi fakultas berbeda. Sekarang ada Kedokteran Hewan dan nanti ada Kedokteran umum,” katanya.
Kemandirian Manajemen Tingkatkan Capaian
Kemandirian telah mewujudkan pencapaian dalam catatan yang masih terbilang singkat bagi Kampus Universitas Airlangga yang bertempat di ujung timur Pulau Jawa itu. Salah satu pembuktian terwujud dalam Jurnal Medik Veteriner (JMV) sebagai jurnal kedokteran hewan terindeks scopus pertama di Indonesia. Hingga kini, dua dari tiga program studi terakreditasi Unggul . Sedangkan Kedokteran Hewan kini masih mencapai akreditasi Baik Sekali sembari menunggu peninjauan ulang setelah Program Studi Profesi Kedokteran Hewan berdiri. Dengan keunggulan basis kampus di Banyuwangi yang lekat berinteraksi dengan masyarakat. Transformasi nama tersebut diharapkan menjadikan FIKKIA menjadi fakultas yang berkemajuan yang siap bersaing dengan positif. Memang bagi sosok Prof. Soetojo mendorong kemajuan fakultas yang terletak jauh di kampus pusat menjadi tantangan. Terlebih dengan bidang pendidikan yang tak sama satu dengan lainnya.
“Kita harus berbangga telah menjadi fakultas. Bagi saya hal ini lebih berat daripada saat menjadi dekan FK, tapi saya bisa mendapatkan pengalaman lebih banyak,” ungkapnya dalam sosialisasi internal kepada mahasiswa pada Kamis (16/11/2023) di Ruang G102.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria
