UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan Kominfo, Makin Cakap Digital, dan Siberkreasi. Mereka memberikan pengetahuan literasi digital kepada difabel melalui Workshop Literasi Digital Penyandang Disabilitas. Kali ini mengangkat tema “Mewujudkan Penyandang Disabilitas yang Mandiri dan Berdaya melalui transformasi digital yang inklusif”.
Workshop Terselenggara pada Selasa (20/9/2023). Tepatnya di Ruang Adi Sukadana, Lantai 2, Gedung A FISIP Kampus Dharmawangsa B, UNAIR.
Sulikah Asmorowati S Sos M DEVSt Ph D selaku wakil dekan II dari FISIP memberikan apresiasi atas pelaksanaan workshop tersebut. Itu menjadi salah satu bentuk upaya menyongsong kehadiran kampus yang ramah bagi difabel.
“Selamat datang di FISIP UNAIR. Kami sangat senang atas adanya workdhop ini. Difabel memiliki arti di mana ada kekurangan, ada pula kelebihan. Dan, itu berlaku di setiap manusia pasti ada kekurangan dan juga kelebihan,” ujarnya.
“Tema kali ini sangat menarik, sangat kekinian. Semoga ini dapat membantu para difabel tetap mengikuti perkembangan digital yang kian maju seperti saat ini,” imbuhnya.
Selain itu, Mukhanif Yasin Yusuf S S M A, direktur Difapedia, menjelaskan bahwa pihaknya menggabungkan peserta difabel dan non-difabel. Tujuannya, membangun kolaborasi dan prespektif bahwa di antara keduanya bisa bekerja sama.
“Ini (penggabungan peserta, Red) untuk melihat dan mengerti bahwasannya kami (difabel) bisa diajak untuk bekerja sama di segala bidang. Mungkin memang ada keterbatasan di dalam komunikasi saja,” tegasnya.
Cerdas dan Bijak di Ruang Digital
Sementara itu, Abdurrahman Hamas Nahdly, kepala Divisi Program Siberkreasi, menjadi salah seorang narasumber dalam workshop tersebut. Ia menjelaskan bahwasannya pemberian pengetahuan literasi digital patut penting untuk ke semua lapisan masyarakat. Termasuk teman-temen difabel. Mengingat, hampir semua masyarakat Indonesia sudah mampu menggunakan smartphone untuk keperluan sehari-hari.
“Indonesia sekarang sudah lebih melek akan kebutuhan teman difabel. Entah dari masyarakat maupun lembaga pemerintah. Dan, saya sangat senang melihat FISIP UNAIR sangat accessible bagi teman difabel,” katanya.
Di sisi lain, menggunakan ruang digital harus waspada dan hati-hati. Karena, memang kemudahannya akses di digital berpeluang memberikan dampak kerugian.
Di samping kemudahan akses, muncul pula distrubsi. Yakni, perubahan yang sangat mendasar dan mendalam. Misalnya, distrubsi sosial dan ekonomi. Beberapa contohnya adalah mudah tersebarnya berita hoax, adanya ketidakamanan data, ketidakamanan saat melakukan transaksi, hingga banyak kejahatan cyber seperti phising.
Maka dari itu, perlu sekali untuk mengecek website dari berita hoax agar tidak termakan oleh berita yang tidak benar. Mulai memperkuat password, antivirus, batasi akses aplikasi di smartphone.
“Termasuk mulai mengamankan identitas digital, privasi sosial media, gunakan VPN, serta verifikasi semua tahapan keamanan akun,” tegasnya.
Penulis: Nokya Suripto Putri
Editor: Feri Fenoria