UNAIR NEWS – Sebagai wujud nyata dari komitmen mendalam terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama sektor pengabdian masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kegiatan penyuluhan di Puskesmas Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Pengmas tersebut fokus pada permasalahan Hepatitis B, dengan memanfaatkan pendekatan 5 pilar. Yaitu person, education, skill, controlling, dan networking, sebagai landasan utama. Acara berlangsung di Puskesmas Sememi secara luring pada Sabtu (19/08/2023).
Penyuluhan dan Pembentukan Kader
Merespon wabah Hepatitis B, Fakultas Kedokteran UNAIR mengusung dua agenda kegiatan. Pertama, penyuluhan mendalam kepada ibu hamil dan kader puskesmas di seluruh wilayah Kecamatan Benowo. Materi yang diberikan mengusung pendekatan holistik, mengulas seputar pencegahan, transmisi, serta strategi pemberantasan terhadap Hepatitis B. Penggunaan teknologi interaktif menjadikan proses belajar semakin menarik dengan peserta yang berpartisipasi aktif dan penuh antusias.
Kemudian, upaya berlanjut dengan pembentukan kader yang melibatkan sinergi antara Puskesmas Sememi dan peran strategis bidan desa. Langkah ini akan menjembatani informasi tentang Hepatitis B ke berbagai lapisan masyarakat desa.
Dorong Kerja Sama dan Kolaborasi
Dalam dialog yang dinamis, turut hadir Dosen Fakultas Kedokteran UNAIR dr Ummi Maimunah SpPD KGEH FINASIM sebagai narasumber.
“Kolaborasi menjadi kunci penting dalam memerangi Hepatitis B. Penyuluhan yang menyeluruh akan membantu masyarakat memahami esensi virus ini serta berperan aktif dalam eradicating penyebarannya,” ucap dr Ummi.
Acara juga disambut hangat oleh Kepala Puskesmas Sememi, dr Ratih Sekar Ayu. “Peran kader sangatlah vital dalam menghubungkan pengetahuan dengan tindakan nyata,” ujarnya saat memberikan sambutan.
“Kemitraan dengan UNAIR dalam program ini menjadi suatu kehormatan. Kami tidak hanya memaparkan informasi, melainkan juga memberikan panduan konkret dalam penanganan Hepatitis B. Bersama, kami mewujudkan perubahan positif yang signifikan,” ucap dr Ratih.

Program pengabdian masyarakat yang diusung FK UNAIR itu tidak hanya menawarkan penyuluhan, melainkan juga mendorong partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan gratis di puskesmas. Upaya itu memiliki sasaran menekan angka penularan Hepatitis B, terutama di kalangan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi.
Data yang tajam mengindikasikan bahwa penyebaran Hepatitis B masih merupakan permasalahan serius di kawasan Asia Tenggara. Langkah preventif ini menjadi sangat relevan dalam mengatasinya.
Dukung Poin Ke-3 SDGs
Pendekatan lima pilar yang diterapkan dalam program ini tidak hanya merefleksikan sinergi, tetapi juga ikut serta dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3. Yaitu, memastikan kesehatan dan kesejahteraan untuk semua dalam segala usia. Harapannya, program ini berjalan efektif dan memberikan dampak positif dalam penanganan Hepatitis B di Kecamatan Benowo, Surabaya. (*)
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q Masruroh