UNAIR NEWS – Departemen Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher(THT-KL) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) menggelar Penganugerahan Penghargaan Guru Besar Mitra (Adjunct Professor Inauguration) kepada Profesor In Seok Moon, MD, ahli neuro-otologist dari Yonsei University College of Medicine, Korea Selatan. Kegiatan itu berlangsung melalui zoom meeting, pada Kamis (26/8).
Profesor In Seok Moon merupakan ahli dalam pengerjaan operasi dasar tengkorak lateral secara endoskopik sejak tahun 2016. Ia menjadi Ahli THT-KL pertama di Asia yang melakukan pengangkatan tumor akustik secara endoskopi transkanal. Selain itu, ia juga ahli dalam melakukan implan koklea yang hingga saat ini telah mengerjakan operasi implan koklea lebih dari 200 kasus sehingga membantu pasien gangguan pendengaran mendapat kemampuan mendengar.
Dekan FK UNAIR, Prof. Dr. Budi Santoso, Sp.OG(K) juga mengapresiasi konsistensi Prof In Seok Monn dalam pengembangan pengetahuan. Di mana hingga saat ini, sebanyak 1007 jurnal penelitian lahir dari buah pemikirannya.
Prof Budi berharap, melalui penganugerahan penghargaan adjunt professor ini, dapat terjalin kerja sama yang baik antara FK UNAIR dengan Professor In Seok Moon terutama dalam transfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa FK UNAIR di bidang penanganan kesehatan THT-KL.
“Kami juga berharap kerja sama ini juga berlanjut pada segala aktivitas akademik yang lain, seperti halnya pengembangan penelitian bersama serta pelayanan kesehatan, khususnya di Meningkatkan pelayanan terhadap penderita dengan gangguan pendengaran di Poli audiologi Dept/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD Dr. Soetomo Surabaya” terangnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof In Seok Moon mengangkat topik _Virtual Reality_ (Realitas Virtual) dan _Artificial Intelligent_ (Kecerdasan Buatan) untuk Bedah THT-KL di Era New Normal. Di mana dia mempresentasikan temuannya tentang VR dan AL yang memberikan gambaran skenario dan simulasi bedah yang menjamin ketepatan pelaksanaan operasi.
Teknologi VR yang dikembangkan juga membantu peningkatan keterampilan dan program pendidikan ahli bedah dalam situasi normal baru. Yang mana di masa pandemi, pembelajaran offline dengan menggunakan mayat tidak bisa dilakukan secara langsung, maka VR bisa menjadi alternatif dalam pemberian gambaran nyata pada anatomi tubuh pasien. Tentu hal ini sangat mungkin untuk dikembangkan ke depan.
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi UNAIR, dr. Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD, Ph.D menambahkan, penganugerahan gelar profesor itu berkontribusi dalam peningkatan reputasi UNAIR sebagai salah satu universitas terbaik di dunia dengan sumber daya manusia yang mumpuni.
dr. Miftah mengapresiasi terobosan Prof In Seok Moon dalam pelayanan kesehatan untuk pasien THT-KL melalui virtual intelegent yang tentu solutif di tengah situasi pandemi seperti ini.
“Apa yang dilakukan oleh Profesor In Seok Moon menjadi contoh bagi kami. Bahwa pandemi dengan segala keterbatasannya tidak menghalangi proses penelitian sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat di bidang kesehatan,” tukasnya.
Penulis: Isma
Editor: Khefti Al Mawalia