UNAIR NEWS – Jatim Vet Club sukses menyelenggarakan Bakti Sosial berupa kegiatan Steril Kucing Gratis pada Sabtu (16/9/2023) kemarin. Kegiatan itu merupakan kolaborasi Divisi Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jatim 1. Acara itu berlangsung di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) Universitas Airlangga.
Drh Natalia, selaku Ketua Panitia di Kegiatan Bakti Sosial menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil buah pemikiran bersama para dokter hewan Jatim Vet Club. Pada dasarnya, Jatim Vet Club terbentuk dari pertemuan rutin para dokter hewan praktisi wilayah Jawa Timur.
“Dari pertemuan-pertemuan tersebut akhirnya kami berpikir apa yang bisa kami lakukan yang dapat berguna untuk masyarakat. Nah, kebetulan bulan ini, dalam rangka World Rabies Day, kami bekerja sama dengan PDHI untuk (menyelenggarakan, red) baksos ini,” ucapnya.
Tahapan Sterilisasi
Guna syarat sterilisasi, Drh Natalia menegaskan bahwa terdapat tahapan-tahapan yang perlu peserta ikuti. Tahapan tersebut meliputi pemberian obat cacing dan obat kutu, agar kucing dalam keadaan fit saat menjalani proses sterilisasi.
“Karena bagaimanapun, sterilisasi adalah proses operasi, pasti ada resiko-resikonya, untuk mengurangi segala resiko maka kita harus melewati tahapan-tahapan dengan pemberian obat cacing, obat kutu, kita kan mengurangi parasit.” jelasnya.
Pemberian obat cacing dan kutu perlu untuk mengurangi parasit yang ada pada tubuh kucing, sehingga mengurangi resiko pendarahan pada saat proses operasi. Pemberian vaksinasi juga untuk perlindungan agar imunitas kucing pasca operasi tidak drop yang berdampak pada penularan penyakit virus pada kucing.
“Kucing yang datang tidak langsung dibawa ke ruang operasi. Namun, harus melewati proses pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter hewan. Apabila ada dugaan kebuntingan, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) sebagai peneguhan diagnosa,” jelasnya.
Mengedukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat mengenai sterilisasi pada kucing menjadi tujuan utama pada kegiatan bakti sosial kali ini. Kuota yang tersedia yaitu sebanyak 100 ekor kucing dengan mengutamakan kucing domestik juga kucing hasil rescue.
“Melakukan steril itu tidak selalu merupakan kewajiban tapi setidaknya kita ini dalam rangka memberikan edukasi ke masyarakat luas, bahwa seandainya kita hendak melakukan steril pada kucing rescue atau kucing liar itu ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan,” ujar drh Natalia.
Peserta yang sudah melakukan sterilisasi tidak pulang dengan tangan kosong. Mereka pulang dengan menjinjing bingkisan berisi makanan kucing dan obat post-operasi yang peserta dapat secara cuma-cuma.
Penulis: Resyifa Salma
Editor: Nuri Hermawan
Baca Juga: FKH UNAIR Lantik dan Ambil Sumpah 143 Dokter Hewan