Universitas Airlangga Official Website

FKH UNAIR Berangkatkan 186 Mahasiswa MBKM ke 10 Wilayah Jatim

UNAIR NEWSFakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) memberangkatkan 186 mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke 10 wilayah Jawa Timur. Acara pemberangkatan tersebut berlangsung pukul 06.30 WIB, Selasa (19/09/2023), di FKH, Kampus MERR-C, UNAR. 

Bekerja sama dengan Airlangga Travel, para mahasiswa dan dosen berangkat menggunakan tranportasi bus dan mobil ke 10 wilayah di Jawa Timur. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kota Surabaya, Jember, Lumajang, Pasuruan, Blitar, Malang, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, dan Magetan. 

Setelah tiba di masing-masing tujuan, mereka semua akan disambut langsung oleh dinas masing-masing daerah dan alumni. “Bagi daerah, program ini merupakan capaian bagi mereka. Mereka sangat senang ketika ada kerja sama dengan pihak kampus, demikian juga dengan kami. Semua itu perjanjian kerja samanya,” ujar Dekan FKH UNAIR Prof Dr Mirni Lamid MP drh. 

Program MBKM Profesi

Prof Mirni menuturkan, program MBKM mahasiswa semester 7 itu merupakan bagian dari program MBKM profesi. Program tersebut telah berlangsung sebanyak tiga kali, mulai dari tahun 2021 hingga sekarang. Dalam hal ini, FKH menjadi fakultas pertama yang mengirimkan satu angkatan mahasiswanya untuk berkontribusi dalam program MBKM. 

“Mahasiswa akan mengikuti dua tahap kegiatan. Kalau awalnya mereka praktik di hewan besar, mereka akan pindah ke unggas. Jadi saling tukar dalam waktu 1,5 bulan. Adik-adik mahasiswa juga nantinya wajib mengikuti evaluasi dan ujian ketika kegiatan sudah selesai untuk mendapatkan pengakuan sks,” tuturnya. 

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa 

Di samping itu, Wakil Dekan 1 FKH UNAIR Dr Rimayanti MKes drh mengatakan, program MBKM tersebut telah fakultas siapkan dengan intens dan matang. Mulai dari perencanaan hingga pelaksaan yang melibatkan banyak stakeholder. 

Rima berharap, program tersebut dapat berjalan lancar hingga selesai. Ia juga berharap program tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa agar siap menghadapi dunia pasca kampus. 

“Jadi mahasiswa tidak hanya menguasai teori di dalam kelas saja, tapi juga bisa mempraktikkan skill mereka di lapangan. Apalagi setelah ini mereka masuk program profesi. Setidaknya bekal yang mereka dapat bisa memperkuat mereka ketika menghadapi learning process selanjutnya,” tutupnya. 

Penulis: Rafli Noer Khairam

Editor: Binti Q. Masruroh