Universitas Airlangga Official Website

FKM Dukung Pengendalian Tembakau Lewat Kebijakan Kenaikan Harga Rokok

Forum Penyampaian Dukungan Kebijakan Kenaikan Harga Rokok Dalam Mewujudkan Generasi Emas (Sumber: SS Zoom)

UNAIR NEWS – FKM UNAIR dukung upaya pengendalian tembakau melalui kebijakan kenaikan harga rokok, Jumat (27/10/2023) via zoom meeting. Upaya itu sebagai langkah efektif untuk menekan konsumsi rokok di masyarakat. 

“Bahkan seharusnya bukan hanya dari segi harga rokok saja yang naik. Harus ada kebijakan mekanisme penjualan rokok. Kalau masih ada penjualan rokok per batang ya masih akan beresiko,” ujar Prof Santi, Dekan FKM UNAIR.

Lebih lanjut Prof Santi memaparkan hasil penelitian oleh FKM UNAIR beker jasama dengan Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA, mengenai krisis kesehatan  karena rokok. Pasalnya, perilaku merokok anak sekolah tingkat SMP SMA mengalami peningkatan yang sangat drastis. Prevalensi perokok anak usia 10-14 tahun terus meningkat hingga 16 kali lipat.

“Mirisnya penyebab dari peningkatan prevalensi ini berasal dari iklan di TV, di luar ruangan, maupun di media sosial,” tutur Prof Santi.

FKM Dukung Pengendalian Tembakau Lewat Kebijakan Kenaikan Harga Rokok

Keterlibatan Kampus

Perguruan tinggi sebagai representasi wadah akademik harus mampu menjadi lembaga yang berperan menciptakan kehidupan kampus sehat baik lingkup pembelajaran maupun organisasi. Dengan demikian diharapkan setiap elemen mampu berperan dengan optimal sesuai dengan perannya masing-masing. 

“Kampus harus mampu mendukung zero tolerance. UNAIR sendiri menerapkan program kampus sehat  Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 13 tahun 2023 tentang Pedoman KTR di lingkungan UNAIR,” terangnya.

Lebih lanjut, FKM UNAIR melalui Research Group Tobacco Control (RGTC) mendukung program pengendalian tembakau dengan mengacu pada pedoman WHO yakni MPOWER. Di antara upaya itu adalah memonitor penggunaan tembakau, melindungi dari asap rokok, memberikan rehabilitasi, dan memberikan promosi kesehatan mengenai bahaya rokok. 

“Artinya bapak ibu rokok ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Jadi kalau tidak ada kerja sama maka tujuan kita dalam pengendalian rokok ini tidak akan berhasil,” tegas Prof Santi

Menutup forum dukungan kebijakan pengendalian rokok tersebut, terdapat beberapa pernyataan bersama dari beberapa pihak. Di antaranya kebijakan kampus harus mendukung pengendalian rokok, pembatasan iklan rokok pada media sosial, dan mendukung tarif kenaikan harga rokok.

“Selain itu juga dukung kesehatan anak tanpa asap rokok,” pungkasnya. 

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan