UNAIR NEWS – FKM UNAIR terus berperan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa terkait sistem kesehatan di seluruh dunia. Hal itu didukung dengan penyelenggaraan guest lecture: Singapore Health Care System yang diselenggarakan pada Kamis (23/02/2023) secara hybrid.
Kegiatan bertajuk Sistem Kesehatan Singapura itu dilatarbelakangi oleh kebutuhan mahasiswa untuk dapat memahami sistem kesehatan secara global. Sehingga, dapat menerapkan dan mengimplementasikan konsep ATM atau amati, tiru, dan modifikasi.
Tiga Tantangan Utama
Narasumber asal Singapura itu menyampaikan bahwa terdapat tiga tantangan utama dalam membangun sistem kesehatan, di antaranya:
- Faktor akses yaitu sebuah negara harus mampu menyesuaikan kuantitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negaranya.
- Faktor keterjangkauan yaitu kesanggupan masyarakat untuk membayar pelayanan kesehatan yang tersedia di wilayah tersebut.
- Faktor kualitas yaitu menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang optimal dalam pemenuhan layanan kesehatan yang optimal.
“Pembangunan sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan di suatu negara tidak terfokus pada tiga tantangan utama saja, melainkan ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi. Misalnya ketika pelayanan kesehatan yang sudah memenuhi kualitas dan kuantitas, akan tetapi perlu adanya pertimbangan perihal kesanggupan masyarakat untuk membayar pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Sehingga perlu adanya keseimbangan antara faktor akses, keterjangkauan, dan kualitas,” ucap Wayah Tsai.
Prinsip Dasar Sistem Kesehatan
Associate Directore itu menyampaikan bahwa prinsip sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan di Singapura di antaranya sebagai berikut:
- Allow market to function yaitu pelayanan kesehatan dan sistem kesehatan di Singapura tidak ada yang gratis.
- Individual responsibility yaitu pemberian layanan kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah melainkan merupakan tanggung jawab masing-masing individu masyarakat.
- Info transparency yaitu melakukan tindakan promosi kompetensi demi peningkatan kualitas SDMK di layanan kesehatan di Singapura.
- Public providers yaitu pelayanan kesehatan di Singapura fokus pada misi sosial bukan keuntungan secara pribadi.
“Komposisi Pelayanan Kesehatan di Singapura terbagi menjadi pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier, serta bertahap dan jangka panjang. Pembagian dari pelayanan kesehatan tersebut yaitu 20 persen poliklinik (pelayanan primer), 20 persen rumah sakit privat (pelayanan sekunder dan tersier), dan 30 persen pelayanan kesehatan swasta (pelayanan bertahap dan jangka panjang)” tambah narasumber tersebut.
“Akhir tujuan dari seluruhnya adalah Indonesia perlu menyeimbangkan dalam aspek akses, keterjangkauan, dan kualitas dari pelayanan kesehatan yang tersedia. Singapura memiliki akses, kualitas, dan keterjangkauan yang baik dengan penyediaan SDMK yang berkualitas akan tetapi case yang ditemukan tidak sebanyak dan sekompleks Indonesia sehingga perlu membuka untuk pasien internasional bisa mendapatkan pelayanan kesehatan negara tersebut. Dengan demikian, tingginya case kesehatan di Indonesia perlu menstimulasi peningkatan kualitas SDMK dan layanan kesehatan yang diberikan secara optimal,” tutur narasumber di akhir penyampaiannya. (*)
Penulis: Afan Alfayad
Editor: Binti Q. Masruroh